Lensamandalika.com – Peresean atau perisean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras yang disebut EndE. Tradisi ini merupakan warisan budaya masyarakat suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Permainan presean ini sudah dimainkan sejak abad ke-13, berawal dari ritual masyarakat agraris Lombok untuk mendatangkan hujan pada musim kemarau. Sementara sebagai kesenian bela diri, perisean sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Lombok, awalnya adalah semacam latihan pedang dan perisai sebelum berangkat ke medan pertempuran.
Belakangan ini peresean kerap dipertandingkan pada berbagai event, salah satunya pada event pesta rakyat bau nyale yang rutin diselenggarakan setiap tahun dengan berpusat di Mandalika.
Pada tahun ini, pertandingan perisean diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabuapten Lombok Tengah mengambil tempat di Mandalika Beach Park dari tanggal 17-19 Februari 2022 sebagai rangkaian dari acara Pesta Rakyat Bau Nyale yang akan akan dilaksanakan pada 20-21 Februari 2022 mendatang.
Pada hari perdana pertandingan perisean, Kamis (17/2/2022) salah satu petarung (dalam bahasa sasak disebut pepadu) adalah youtuber kenamaan Indra Sasak. Pada foto yang dia bagikan di sosial media facebook miliknya, Indra tampak bertelanjang dada dan mengenakan Ikat kepala (Sapuq), Selewoq (sarung) dan ikat pinggang (bebet) yang terbuat dari kain tradisional khas suku sasak.
Dikonfirmasi Lensa Mandalika terkait hal tersebut, Jumat (18/2/2022), Indra mengaku tertantang mengikuti pertandingan Perisean. Dirinya semula hanya ingin datang menonton, namun lama-kelaman tertarik untuk ikut bertanding. Dikatakannya, pertandingan tersebut bukan yang perdana baginya.
“Saya merasa tertantang aja, sekaligus mau ikut memeriahkan. Pertama kali coba tanding perisean dulu tahun 2014 di Tanjung Aan,” kata Indra.
Pada pertandingan keduanya itu, Indra mengaku sangat antusias untuk memulai pertandingan. Saking antusiasnya, dia tidak merasa takut ataupun khawatir jika nantinya terkena pukulan lawan.
“Saya exited sekali ketika memasuki arena. Ada kena pukul tapi di betis, dan itu tidak dibenarkan oleh wasit,” tutur ayah dua anak itu.
Diceritakannya, para penonton sangat antusias ketika dirinya memasuki arena. Bahkan kata Indra, ada penonton yang sampai memberinya saweran. Pertandingan tersebut berakhir seri meski dirinya lebih banyak memberikan ancaman terhadap lawan.
Sementara itu, ditanya mengenai respon istri bulenya, Indra mengatakan baru memberi kabar setelah dirinya pulang ke rumah. Tidak ada respon berlebihan dari istrinya karena dia pulang dengan keadaan sehat walafiat.
“Pas pulang baru saya kasi tau, saya bawa hadiah dari pertandingan itu dan ternyata dia suka sekali,” ungkapnya.
“Untung saya tidak kenapa-kenapa, karena pulang tidak bawa penyakit,” imbuhnya.
Kedepan dia berharap agar event-event budaya sperti tradisi bau nyale dan pertandingan perisean tetap bisa dilestarikan dan selalu mendapat support dari pemerintah.
“Kalau perlu pemerintah memberikan reward kepada orang atau alisansi yang masih berjuang melestarikan budaya ini supaya mereka tetap semangat dan tetap dianggap ada oleh pemerintah,” pungkasnya. (red/lm)