Lensamandalika.com – Olahan ‘Nyale’ atau cacing laut yang dipercaya merupakan jelmaan Putri Mandalika adalah salah satu masakan spesial bagi masyarakat Sasak di Lombok. Hal tersebut lantaran Nyale hanya ada sekali setahun dan pada tanggal tertentu saja.
Tahun ini, acara Bau (Bahasa Sasak: menangkap) Nyale dilakukan setiap tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak, dan tahun ini bertepatan dengan tanggal 21 Februari 2022.
Telah menjadi kebiasaan masyarakat Sasak setelah menangkap Nyale adalah menjadikannya berbagai macam olahan masakan. Hal tersebut dilakukan pula oleh JM Hotel Kuta Lombok sebagai bentuk pengenalan masakan khas Sasak khususnya olahan Nyale kepada para pengunjung restaurannya.
General Manager JM Hotel Kuta Lombok, H Samsul Bahri mengatakan bahwa olahan Nyale adalah menu wajib yang mereka hidangkan ketika momen Bau Nyale.
“Menu Spesial yang hanya ada di JM Hotel. Ada tiga varian, ada sambel nyale, Nyale masak Santen, dan ada juga Tumis Nyale,” jelas ketua Mandalika Hotel Association.
Nyale yang dimasak itu, kata Samsul merupakan tangkapan dari staf-stafnya yang turun langsung bau nyale pada puncak perayaan bau nyale 21 Februari 2022 pagi.
“Ini semua fresh, ditangkap tadi pagi dan langsung diolah salah satunya untuk menu sarapan,” imbuhnya.
Dikatakannya, tamu-tamu dihotelnya sangat antusias mencoba olahan nyale yang dihidangkan. Beberapa diantaranya adalah para peserta L’Etape Tour de France.
Selain itu ada juga advokat muda kenamaan Lombok Tengah, Arnand Gibest yang menikmat berbagai olahan nyale di restuarant JM Hotel Kuta Lombok bersama Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Lombok Tengah, Murdi AP.
“Olahan Nyale ini bakal ready hingga tiga hari ke depan, yang penasaran soal bagaimana rasa Nyale bisa langsung cuus ke JM Hotel,” ungkapnya.
Nyale yang termasuk dalam spesies Cacing Laut Siphonosoma australe-australe ini, ternyata memiliki banyak khasiat. Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Prof. Sri Purwaningsih MSi mengatakan, nyale berkhasiat sebagai antidiabet alami.
Di China Selatan, cacing laut bahkan telah lama digunakan sebagai obat tradisional dalam mengobati penyakit tuberkulosis, pengaturan fungsi lambung dan limpa, serta pemulihan kesehatan yang disebabkan oleh patogen.
Nyale ternyata memiliki kandungan protein yang jauh lebih tinggi dari telur ayam ras dan susu sapi. Dilansir dari sarihusada.co.id, nyale memiliki kandungan protein sebanyak 43.84% sedangkan telur ayam ras dan susu sapi masing-masing hanya sebesar 12.2% dan 3.50%. Selain itu nyale juga memiliki kadar fosfor dan kalsium yang cukup tinggi.
JM Hotel Kuta Lombok
Fast Reservation: +62 822-3433-3303 (H Samsul Bahri)