Lensamandalika.com – Mantan Bupati Lombok Barat, H. Zaini Arony, bebas dari penjara setelah mendekam sejak tahun 2015. Ia divonis bersalah dalam kasus pemerasan terhadap investor pariwisata di Sekotong.
Setelah bebas, Selasa (15/3/2022), rumah Zaini di Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung didatangi banyak warga. Dari pantauan koran ini, yang datang di antaranya sejumlah mantan pejabat, politisi dan warga biasa. Saat menerima tamu, Zaini didampingi istrinya, Hj. Nanik Zaini Arony dan putranya, Nauvar F. Farinduan.
Kepada wartawan, Zaini bercerita tentang pengalamannya selama tujuh tahun menjalani hukuman penjara. Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Lombok Barat karena kesalahannya.
Ia menyampaikan banyak utang dan janji politik yang belum ditunaikannya selama memimpin dulu.
“Saya minta maaf apabila banyak utang janji saya selaku pimpinan belum terpenuhi karena kejadian itu,” ungkapnya.
Ia berharap warga mendukung siapapun yang bisa melanjutkan pembangunan di Lombok Barat. “Namun kuncinya selama kita bersama masyarakat, betapa pun beratnya, kalau dukungan masyarakat, maka kita akan menjadi baik. Itu harapan dan pengalaman saya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, dia meminta agar masyarakat Lobar tidak menjadi pesimis melihat kenyataan ke depan.
“Tapi saya harapkan ke depan harus lebih baik. Dan itu kita harus kompetitif, dan satu kuncinya adalah kualitas berpikir dan bertindak, tentu semua itu atas dasar aturan-aturan dan jangan melanggar aturan,” imbuhnya lagi.
Dia pun meminta kepada masyarakat hendaknya menjadikannya sebagai contoh, tetapi bukan untuk dicontoh.
“Biar saya sebagai contoh, bukan untuk dicontoh agar tidak melakukan, khususnya untuk ASN dan pejabat, karena komunikasi ke depan pasti semakin canggih. Jadi kita tidak lagi bisa berpura-pura, namun saya yakin akan lebih bagus,” katanya.
Lalu apa langkah ke depan, apakah kembali ke dunia politik? Zaini Arony dengan santai menjawab sambil tertawa bahwa dirinya belum berpikir ke arah itu. Menurut dia, perjuangan untuk masyarakat tidak mesti lewat jalur politik.
“Bisa saja saya membuka lembaga pendidikan, kita berjuang meningkatkan kualitas masyarakat atau juga dari grup-grup diskusi yang lebih besar untuk menyumbang pemikiran. Dan pemerintahan dari jenjang manapun jangan menutup diri, karena kita tidak akan berhasil jika berjuang sendiri, jadi harus bersama-sama,” paparnya mengutip Radarlombok.