Lensamandalika.com – Bahasa tubuh Presiden Joko Widodo yang mengangkat dua jempol kepada Gubernur NTB Zulkieflimansyah, yang ter capture dalam sebuah foto menjadi viral di media sosial.

Presiden Jokowi menilai penyelenggaraan MotoGP Mandalika telah sukses dan membawa harum nama Indonesia.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Zulkieflimansyah dan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah memberikan dukungan penuh pada gelaran internasional tersebut.

Selain itu juga kepada penyelenggara dan pekerja yang telah menyiapkan event tersebut.

“Apresiasi untuk pak Gubernur dan masyarakat NTB, dan semua pihak yang sudah mendukung kesuksesan MotoGP ini,” ujar Presiden Jokowi.

Jokowi mengakui terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi. Namun secara umum MotoGP Mandalika dinilai sukses terselanggara.

“Memang masih ada hal-hal yang perlu dievaluasi, diperbaiki, saya kira ini event jangka panjang, tahun depan akan kita perbaiki lagi apabila ada kekurangan-kekurangan dan saya ingin menyampaikan selamat kepada semuanya,” ujar Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan jagoannya pada balapan MotoGP Mandalika adalah Marc Marquez, namun karena marquez tidak bisa mengikuti balapan, Presiden Jokowi akhirnya beralih mendukung Fabio Quartararo yang mendapat podium kedua.

Seperti Jokowi, netizen juga banyak memuji Gubernur Zulkieflimansyah yang dinilai telah sukses mendukung perhelatan MotoGP Mandalika di daerahnya.

“Tipe pemimpin masa depan,” ujar akun @sastradi-putra.

Warganet juga berharap agar MotoGP di Mandalika tahun-tahun ke depan bisa lebih semarak, dan lebih baik lagi dari tahun ini.

“Event pertama sudah bagus. Mudah2an tahun-tahun besok lebih bagus lagi. NTB mantap lah,” tulis akun Asmiranda Widjaja.

Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Lombok Tengah, Lalu Sandika Irwan mengamini suksesnya gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika. Namun begitu kata Sandi, banyak hal teknis yang harus diperbaiki salah satunya mengenai rekayasa lalu lintas sehingga membuat penonton MotoGP terlantar hingga tengah malam.

“Rekayasa lalu lintas gagal total. Saya salah satu korbannya. Tamu-tamu saya yang dari luar daerah kacau balau. Bayangkan 5 jam di jalan, dari Sirkuit Mandalika ke Kuta, kita hanya injak rem dan kopling bergantian,” kata Sandika Irwan, Ketua Masyarakat Sadar Wisata Lombok Tengah kepada Lensa Mandalika.

Namun terlepas dari semua kekurangan penyelenggaraan dirinya mengatakan Indonesia telah sukses menyelenggarakan event akbar MotoGP.

“Balapannya sukses, cuma hal-hal teknis diluar balapan seperti pengaturan rekayasa lalu lintas ini yang perlu ditingkatkan untuk MotoGP Mandalika tahun 2023 mendatang,” jelasnya. (red/lm)