Lensamandalika.com – Kegiatan pawai takbiran akhirnya bisa digelar kembali di Lombok Tengah (Loteng) pada Ramadan tahun ini. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan tersebut tidak dilaksanakan akibat adanya pandemi Covid-19.
“Oleh karena itu persiapan pelaksanaan kegiatan harus dibahas sematang mungkin, agar tidak menimbulkan kerumunan massa yang cukup banyak,” kata Bupati Loteng, H. L. Pathul Bahri.
Dikatakan, pihaknya bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sudah menggelar rapat terkait persiapan pawai takbiran dan lebaran ketupat.
Menurutnya, kegiatan tersebut harus dipersiapkan dengan matang. Sehingga masalah keamanan peserta terjamin, baik di jalan maupun saat bubar. Terlebih lagi di masing masing kecamatan juga ada yang melaksanakan kegiatan serupa. Karena itu penting untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan baik pihak kepolisian maupun TNI.
“Saya minta agar panitia kabupaten maupun panitia di kecamatan untuk selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan, saya juga minta agar camat melakukan koordinasi dengan aparat keamanan serta tokoh masyarakat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” pinta Bupati.
Kegiatan pawai takbiran di Loteng disebut Bupati tidak diikuti oleh peserta dari seluruh kecamatan, melainkan hanya Kecamatan Praya saja. Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Namun demikian pihaknya tidak melarang jika di kecamatan lain melakukan kegiatan yang sama. “Kita bebaskan, apakah kecamatan mau menggelar kegiatan itu atau tidak, tetapi kita sarankan agar kecamatan yang rawan keamanan tidak menggelar kegiatan itu di kecamatan, kecuali di masing-masing desa,” katanya.
Bupati berharap agar aparat keamanan melakukan atensi terhadap desa desa yang rawan keributan.
Sementara itu, rute pawai takbiran dimulai dari Masjid Agung sebagai titik awal, lalu menuju arah Pendopo Bupati kemudian belok kanan menuju Masjid Jamiq dan selanjutnya kembali ke Masjid Agung.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Hery Indra Cahyono meminta kerjasama semua pihak untuk sama-sama mengamankan kegiatan malam takbiran itu, terutama dari potensi gesekan antar masyarakat terlebih lagi usai takbiran.
Pengalaman saat bubaran peserta kerap terjadi gesekan di jalan. Untuk itu pihaknya meminta kepada aparat kecamatan untuk berkomunikasi dengan polsek setempat, termasuk juga apabila kecamatan yang akan melaksanakan kegiatan pawai takbiran di wilayah masing-masing agar melaporkan kegiatan itu ke Polsek.
“Tolong dilaporkan untuk pengamanan di daerah yang melakukan takbiran. Harapan kita agar kondusif bisa terjaga. Panitia berkoordinasi dengan kami agar pelaksanaan nanti kita bersinergi,” kata Kapolres.
Terkait dengan lebaran ketupat, Bupati menginginkan agar kegiatan dilakukan di lokasi sirkuit motocross di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara. Kegiatan itu pinta Bupati agar melibatkan seluruh Kepala SKPD, Kepala Sekolah SD, SMP dan Kepala Desa.
“Semua kades diundang juga agar mereka tahu soal sirkuit motocross itu,” kata Bupati. Ia meminta kepada Pol PP, Dinas Perhubungan dan TNI-Polri melakukan rekayasa jalur sehingga tidak terjadi kemacetan saat pawai takbiran dilakukan. (red/lm)