Lensamandalika.com – Nama Rara Istiati Wulandari dikenal masyarakat Indonesia bahkan penjuru dunia usai menjadi pawang di perhelatan MotoGP Mandalika 2022. Hal menarik terjadi di ajang balap sepeda motor tersebut lantaran itu kali pertama menghadirkan pawang hujan sepanjang perhelatan MotoGP.

Sementara rencana Finlandia menjadi tuan rumah MotoGP seri ke-12 resmi dibatalkan karena faktor geo politik yang terjadi di negara Eropa, yaitu ketegangan antara Ukraina dengan Rusia. Kabar ini datang usai FIM, IRTA, dan Dorna Sport membatalkan izin menggunakan sirkuit KymiRing.

Menurut pernyataan resmi pihak MotoGP, ada dua hal yang menjadi faktor batalnya Finlandia menjadi tuan rumah. Pertama, masalah homologasi Sirkuit KymiRing. Kedua, karena adanya situasi geo politik di Eropa.

Kabar tidak sedap tersebut pun sampai pada Ikatan Motor Indonesia (IMI), komunitas yang sudah berdiri sejak 1906 ini pun mengaku pihak Dorna Sports, menawarkan Sirkuit Mandalika sebagai pengganti gelaran Finlandia MotoGP 2022.

Kemudian tersebar di berbagai media sosial isu tentang Sirkuit Mandalika akan dijadikan pengganti gelaran balap tersebut, salah satu orang yang turut meramaikan isu ini adalah Rara. Dengan tegas dia menyatakan ketidaksetujuannya Sirkuit Mandalika dijadikan pengganti.

“Aku tidak setuju pengajuan mandalika sebagai pengganti motogp Finlandia mengingat dapur umum internal buat penyelenggaraan event besar kelas international bergengsi itu tidak butuh persiapan perencanaan juga akomodasi anggaran dan dana sponsorship yg besar,” tulis Rara dalam laman Instagram @rara_cahayatarotindigo, yang dikutip tim Lensa Mandalika, Kamis (9/6/2022).

Selain itu, Rara berpendapat bahwa MotoGP di Mandalika layaknya hanya diselenggarakan sekali saja dalam tahun ini. “

Semoga tahun ini sekali saja. Tahun depan 2023 bisa diadakan kembali,” tuturnya.

“Rasanya bersyukur atas kinerja tim motogp mandalika 2022 dibawah kementrian BUMN bersama ITDC, MGPA, Pertamina dan lainnya Tentunya Pemprove NTB , EO Dyandra, RMI Tim doa pawang. Sampai jumpa di @motogp mandalika 2023 ya!” tutup Rara dalam keterangannya.

Mengomentari hal tersebut, netizen mempertanyakan kapasitas Pawang hujan Rara yang tidak setuju Sirkuit Mandalika menggelar MotoGP kedua kali tahun ini dengan menggantikan sirkuit Kymring Finlandia.

“Emang Rara Siapa? Sok sekali,” tulis pemilik akun Dip*** Pu***

“Hahaha artis MotoGP, Ngawur aja lo Somplak,” tulis akun Mu****** Hi******

“Kemungkinan karena jasax tdak bisa kepakai karena musim kemarau atau panas,” tulis akun E** In** Gh**

Seperti diketahui, MotoGP menghadirkan multiplier effect yang sangat besar bagi Indonesia, khususnya Provinsi NTB. Hal tersebut lantaran perputaran uang yang sangat tinggi pada saat event, juga potensi pendapatan asli daerah yang semakin meningkat.

Namun begitu, untuk menyelenggarakan MotoGP membutuhkan modal yang tidak sedikit. Melansir Suara.com, Indonesia harus membayar biaya fantastis sekitar 9 juta euro untuk bisa menjadi tuan rumah.

Dana penyelenggaraan atau komitmen fee itu bakal dibayarkan kepada Dorna Sport yang merupakan perusahaan induk MotoGP yang memberikan hak kepada promotor untuk menggelar MotoGP dan WSBK.

Hal itu disampaikan Indonesia Tourism Development and Corporation (ITDC) yang membawahi Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor MotoGP di Indonesia.

Direktur ITDC, Abdulbar Mansoer menyebutkan biaya penyelenggaraan atau komitmen fee yang dibayarkan ITDC kepada Dorna Sport untuk event motoGp sekitar 9 juta euro sekali event.

Angka ini kemudian dipertegas oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah yang menyebutkan harga sekitar Rp 143 Miliar.

“Presiden bilang jangan lihat hitung-hitungan atau kalkulasi dari segi finansial, tapi dampak untuk branding negara itu penting. Dengan Mandalika, global reach bisa lebih dari 200 juta euro,” ungkap Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Selasa (30/11/2021) lalu. (red/lm)