Lensamandalika.com – Jalan utama untuk memasuki kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah kini tidak bisa lagi dilewati. Jalan tersebut amblas ketika terjadi hujan deras yang mengguyur daerah tersebut beberapa waktu yang lalu.

Mengingat TWA Gunung Tunak adalah salah satu destinasi favorit di Lombok, pengelola akhirnya memutuskan untuk membuat jalur masuk alternatif agar wisatawan bisa kembali berwisata di hutan musim tropis dataran rendah (lowland monsoon) seluas 1200 hektar itu.

General Manager Tunak Cottage and Restaurant, Rata Wijaya menerangkan, sebenarnya terdapat jalan lain yang lebih dekat untuk masuk TWA Gunung Tunak, tepatnya berada persis di samping jalan utama yang amblas tersebut.

“Ada jalur pintas, tapi cukup menanjak, takutnya nanti ada kendaraan pengunjung yang tidak siap dengan jalur itu, ” ungkap Rate kepada Lensa Mandalika, Rabu (4/1/2023).

Pihak pengelola kemudian membuat jalan alternatif baru yang jalurnya melintas ke belakang gerbang melalui lahan warga yang sudah dibebaskan. Jalan tersebut tembus ke dekat penangkaran Rusa yang ada di TWA Gunung Tunak.

“Kondisi masih jalan tanah tapi sudah bisa dilalui. Agak lebih panjang sedikit dari jalur semula, memutar sekitar 600 meter masuk hutan dulu baru kembali ke hotel dan restaurant melalui jalur yang lama,” jelasnya.

Dengan adanya jalan baru tersebut, pengunjung terurai sendiri antara yang mau ke Tunak Cottage dan ke atraksi lainnya seperti Pantai Teluk Ujung dan Pantai Bilesayak.

“Jadi kelebihannya, tamu yang menginap dihotel berasa lebih private tanpa bising suara knalpot. Kemarin kan masuknya semua satu pintu dari sini (jalan utama yang amblas),” katanya.

Sementara itu, untuk jalan utama yang kini amblas tidak bisa dilewati, sedang dilakukan pengkajian oleh tim dari PUPR, Pertambangan dan BPBD. Dari hasil kajian tersebut baru akan dikeluarkan rekomendasi apakah jalan akan dibangun kembali atau tidak.

“Mereka sudah survey, termasuk sama ahli Geologi dari Unram. Kami sedang menunggu hasil kajiannya, nanti seperti apa rekomendasi kedepannya kita masih menunggu,” pungkasnya. (red/lm)