lensamandalika.com – Pasar Seni Sengkerang di Praya Timur saat ini masih menganggur, belum juga dimanfaatkan oleh masyarakat.

Pasar Seni Sengkerang yang berada di Desa Sengkerang, Kecamatan Praya Timur yang bangunan gedung pasarnya menghabiskan anggaran miliaran belum juga dimanfaatkan oleh masyarakat. Menjadi tanda tanya besar masyarakat terkait kapan pasar itu dapat digunakan. Sehingga sampai saat ini bangunan gedung pasar tersebut terkesan tak diurus.

Pasalnya, sejauh ini belum ada kepastian terkait pelibatan usaha kerajinan yang ada di tengah masyarakat. Terlebih beberapa waktu lagi tepatnya pada Oktober 2023 akan diselenggarakan event MotoGP di Sirkuit Mandalika, dimana momentum tersebut berpotensi mendatangkan banyak keuntungan untuk Lombok Tengah khususnya dan NTB umumnya. Terlebih lagi kerajinan-kerajinan yang ada di Lombok merupakan aset berharga NTB untuk dikenalkan dan disebarluaskan informasinya kepada wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Pada Minggu (31/7/23) ketika ditemui awak media, Salah seorang warga, Muhlas menerangkan jika keberadaan pasar seni tersebut masih belum memberi dampak positif kepada masyarakat. Kendati secara sekilas bangunan tersebut sudah selesai dibangun namun sejauh ini masih belum ada upaya dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk mengakomodir pelaku home industri yang ada di desa di Kecamatan Praya Timur.

Sudah cukup banyak event yang terlewatkan di Gumi Tatas Tuhu Trasna, namun pasar ini belum juga dioperasikan. Padahal sebelumnya pasar tersebut dihajatkan untuk mendukung pelaksanaan event di Mandalika, sehingga para wisatawan dapat berbelanja dan melihat langsung proses berbagai kerajinan yang kreasikan oleh masyarakat lokal.

Hal serupa juga disampaikan Kepala Desa (Kades) Semoyang, Zulkarnaen, yang juga menjabat sebagai ketua forum kades di Kecamatan Praya Timur berharapa agar pelibatan home industri di pasar seni tersebut dapat maksimal, pasalnya banyak pelaku home industri yang dapat diserap untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Sedangkan dari kades Sengkerang, Lalu Awaludin sendiri mengatakan jika pihaknya yang sudah bersusah payah memberikan pemahaman kepada masyarakat agar pembangunan gedung pasar tersebut dapat diterima, namun usaha tersebut terasa sia-sia dikarenakan sampai saat ini pihaknya juga belum mendapat informasi terkait pelibatan dan persiapan bagi pelaku home industri yang ada di masyarakat. (red/Respa)