lensamandalika.com – Kelompok wirausaha peternakan di Desa Boyemare Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur (Lotim) ikut serta dalam pelatihan peningkatan produksi susu kambing peranakan etawa (PE).

Kegiatan yang diadakan oleh tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan (Faterna) Universitas Mataram (Unram) pada Jum’at (4/8/2023) siang ini bertujuan untuk untuk meningkatkan keterampilan peternak dalam produksi susu kambing PE. Pelatihan ini mengangkat tema “Pelatihan Budidaya Kambing PE sebagai Kambing Dwiguna”

Pelatihan ini turut dihadiri oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa Boyemare, Praktisi serta seluruh anggota kelompok “Pandan Gero” dan kelompok “Maju Terus” Desa Boyemare Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur (Lotim).

Ketua tim PPK ORMAWA, Saddam Isnal Ude menjelaskan bahwa kegiatan ini terdiri atas Pelatihan Pembuatan Pakan Konsentrat dan Silase serta Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Ternak Kambing.

“Dengan adanya program ini diharapkan dapat mendorong produksi susu kambing PE sebagai Agribisnis Kambing Perah melalui Teknologi Tepat Guna, artinya teknologi sesuai dengan lingkungan,” jelasnya.

Selain itu, dia juga menekankan komitmennya bersama tim dan seluruh kelompok wirausaha peternakan, serta pihak terkait agar berkolaborasi nyata dalam menjadikan desa ini sebagai contoh pemrakarsa wirausaha peternakan kambing perah.

“Kita tidak ingin hanya sekedar teori saja, tetapi hal ini sebagai wujud bentuk komitmen dan keseriusan kami dalam dalam wujudkan pengembangan kambing perah,” lanjutnya.

Di tempat yang sama, kepala desa Boyemare, Muhamad Amin, S. Pd mengapresiasi antusiasme peternak yang sangat tinggi pada pelatihan ini. Dia juga menyebutkan bahwa pelatihan ini memiliki potensi untuk bekerja sama melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), namun ketentuan kelompok harus memiliki legalitas yang sah.

“Kami sangat bersyukur atas kegiatan ini, sehubungan dengan masyarakat kami di Desa Boyemare. Hari ini saya melihat antusias kelompok ternak sangat luar biasa, Insya Allah kedepannya Pemerintah Desa memiliki alas hak untuk menganggarkan hal hal yang seperti ini,” ucapnya.

Sementara itu, Praktisi Budidaya Kambing PE, Muhammad Khalid Rozani, S. Pt., menerangkan bahwa pengembangan peternakan harus terus di asah melalui transfer knowledge dari kampus ke masyarakat terutama peternak. Rozani berharap peternak mampu menerapkan formulasi pembuatan pakan dan pemanfaatan limbah kambing PE sebagai pupuk organik menjadi peluang untuk meningkatkan ekonomi peternak.

“Dengan adanya perubahan dan pengembangan peternakan lebih lebih di masyarakat kita, harus kita bantu dari macam – macam elemen, termasuk mahasiswa.” jelasnya.

Lulusan Sarjana S1 Peternakan itu juga menegaskan kepada mahasiswa, diperlukannya kegiatan yang sustainable untuk membantu pemasaran produk dari kelompok ternak, baik produk kompos maupun produk lainnya.

“Tentu, tidak hanya sampai disini saja, peternak sudah tau peluang – peluang pembuatan pakan, pemanfaatan kompos dan harus ada tindak lanjut dari teman-teman mahasiswa untuk ikut membantu bagaimana hasil produk yang sudah dibuat bisa keluar,” tambah Rozani saat hendak meninggalkan lokasi.

Disisi lain, Ketua Kelompok Pandan Gero, Muhammad Irham mengatakan bahwa jumlah peternak pada kelompok tersebut sejumlah 32 peternak dan jumlah populasi ternak 350 ekor. “Kaitannya dengan pelatihan ini, sangat mendidik untuk kita yang masih pemula. Intinya apapun bentuk-bentuk usaha khususnya di bidang peternakan Insya Allah kita sama-sama memajukan,” ucap Irham. (red/Respa)