Lensamandalika.com – Aliansi BEM Nusantara NTB menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyoroti dua isu nasional yang dianggap meresahkan: revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) dan lambannya pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset.
Dalam aksi tersebut, Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram 2024, Lalu Zuiardi, menegaskan bahwa mahasiswa tidak akan tinggal diam terhadap kebijakan yang dinilai mencederai demokrasi dan semangat reformasi.
Tolak Revisi UU TNI: “Jangan Kembali ke Dwi Fungsi ABRI!”
Dalam orasinya, Lalu Zuiardi menolak tegas revisi UU TNI yang dianggap membuka kembali peluang militer terlibat dalam urusan sipil.
“Kami menolak kebijakan yang mengkhianati semangat reformasi 1998! Revisi UU TNI ini adalah pintu masuk menuju otoritarianisme. Jika dibiarkan, kritik akan dibungkam dan rakyat hidup dalam ketakutan!” serunya.
Menurutnya, pemisahan militer dari ranah sipil merupakan amanat reformasi yang harus dijaga. Ia menilai, jika revisi UU TNI disahkan, demokrasi di Indonesia berpotensi mengalami kemunduran.
Desak Pengesahan UU Perampasan Aset: “Jangan Lindungi Koruptor!”
Selain menolak revisi UU TNI, massa aksi juga mendesak percepatan pengesahan UU Perampasan Aset sebagai upaya serius dalam pemberantasan korupsi.
“Jika pemerintah serius memberantas korupsi, UU Perampasan Aset harus segera disahkan! Menunda UU ini sama saja melindungi para pencuri uang rakyat!” ujar Lalu Zuiardi.
Ia menilai lambannya proses pengesahan UU ini memberikan celah bagi koruptor untuk mempertahankan aset hasil kejahatan mereka.
Mahasiswa Tegaskan Akan Terus Mengawal
Aksi ini menjadi bagian dari gerakan mahasiswa dalam mengawal demokrasi dan memastikan kebijakan pemerintah tetap berpihak kepada rakyat. Mereka menegaskan akan terus bergerak hingga tuntutan mereka dipenuhi.
“Sejarah akan mencatat, dan rakyat tidak akan lupa! Kami akan terus mengawal isu ini hingga ada keputusan yang berpihak pada kepentingan rakyat!” tegas Lalu Zuiardi.
Aksi diakhiri dengan seruan solidaritas dari para mahasiswa yang menegaskan bahwa perjuangan mereka tidak akan berhenti sampai tuntutan dipenuhi. (Red/lm)