lensamandalika.com – Baru-baru ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Statistik Indonesia yang memuat beragam data dari berbagai aspek kehidupan. Salah satunya yaitu data terkait jumlah kejahatan di berbagai provinsi pada 2019-2021.

Dalam data itu, tercatat Provinsi dengan resiko tingkat kejahatan tertinggi di Indonesia. Jumlah kasus kejahatan yang terjadi di setiap provinsi pastinya akan berbeda-beda, dimana ada provinsi dengan jumlah kasus yang tinggi, dan ada pula provinsi dengan jumlah kasus yang rendah.

Data yang merupakan hasil olahan dari BPS tersebut menempatkan Warga NTB sebagai provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terkenal dengan pariwisatanya, diikuti berturut-turut Kalimantan Utara, Papua Barat, Bengkulu, Maluku, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung dan Sumatera Utara. Sementara Provinsi terendah yaitu Pulau Bali, hanya 0,85%.

Dengan pariwisata yang tergolong maju, provinsi NTB ternyata tergolong daerah rawan kejahatan, hal tersebut berdasarkan data BPS yang diunggah laman I Love Lampung di sosial media Tiktok pada Selasa (8/8/2023) kemarin. Dengan angka 4,1 % saja sudah Menempatkan warga NTB sebagai penduduk yang menjadi korban kejahatan tertinggi di Indonesia.

Walau demikian, tingkat kejahatan NTB yang dilaporkan selama 2021, lebih rendah dari dua tahun sebelumnya. Pada 2020, angka kejahatan yang dilaporkan sebanyak 1,49% kasus dan 1,63% kasus pada 2019. (red/Respa)