Mataram – DPD PDI Perjuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III tahun 2023 menyongsong pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) 2024.
Rakerda PDIP NTB dibuka langsung oleh Ketua DPP PDIP Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup I Made Urip. Rakerda yang mengangkat tema “Fakir Miskin dan Anak-anak Terlantar Dipelihara oleh Negara” diikuti seluruh pengurus PDIP se-NTB.
Dalam arahannya, Made Urip menegaskan bahwa agenda rakerda yang dijalankan setiap pengurus daerah memuat pesan strategis. Apalagi menjelang kian dekatnya kalender pilpres dan pileg 2024.
“Tadi sudah ada gemblengan dari ketua DPD, mendidik kita. DPD PDIP NTB rutin menggelar rakerda, saya memberikan apresiasi. Rakerda ini adalah tugas konstitusional kita sebagai kader, melaksanakan AD/ART,” kata Made Urip di Kantor DPD PDIP NTB di Mataram pada Senin (11/9/2023).
“Kita tata partai kita dengan baik. Rakerda secara periodik kita lakukan sebagai tugas kepartaian,” sambungnya.
Anggota DPR itu mengaku, dalam hitungan bulan PDIP akan menghadapi tugas-tugas yang makin berat. Sehingga rakerda menjadi penting dalam rangka menyusun program partai ke depan, evaluasi terhadap apa yang sudah dilaksanakan, dan menyusun strategi pilpres dan pileg.
Made Urip menggarisbawahi bahwa target PDIP di pemilu 2024 adalah memenangkan pemilu untuk ketiga kali “hattrick” secara berturut-turut.
Caleg Jangan Saling Seruduk
Untuk merealisasikan target tersebut, para caleg memiliki peran vital. Oleh karenanya, ia berharap para caleg PDIP dapat saling topang, bahu-membahu dan bekerja sama meraih suara sebanyak-banyaknya.
“Caleg kerja politik di lapangan. Memasuki DCS dan DCT, biasanya di lapangan teman saja diseruduk. Jeruk makan jeruk, lahan yang sudah dikuasai teman sendiri, diserang. Ini lasti terjadi, saya berjarap bagi caleg-caleg harus bahu-membahu memenangkan partai, jangan saling seruduk,” pungkasnya.
“Kita punya DPR, ajak tandem di lapangan. Begitu juga ke bawah, jangan mau menang sendiri. Jangan ada perbedaan suara. Itu tidak boleh terjadi,” imbuh Made Urip.
Made Urip memaparkan perihak Trias Dinamika partai. Pertama, pemetaan wilayah politik, kedua penempatan tokoh atau kader, dan terakhir pembumian seluruh program partai.
“Setelah jadi, baru kita implementasikan Darsa Prasetya partai, sepuluh janji setia partai,” paparnya.
Terkahir, Made Urip berharap daerah pemilihan (dapil) yang masih belum terisi, diharapkan dapat terisi di pileg 2024.
“Untuk pileg DPR, NTB ada dua dapil, baru satu yang terisi. Saya berharap, minimal di 2024 dua dapil yang ada tersebut bisa diisi oleh kader-kader terbaik kita,” bebernya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat melaporkan bahwa pihaknya di DPD PDIP NTB telah melaksanakan amanat yang tertuang dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP yang dihelat beberapa waktu yang lalu.
Amanat dalam rakernas, kata Rachmat menjadi pedoman seluruh pengurus dan kader di NTB untuk bergerak.
“Sesungguhnya pesan ini sudah kami laksanakan. Begitu selesaikan rakernas III, kami sudah sampaikan ke daerah. Perintah DPP setiap hari kita laksanakan,” ujar Rachmat.
Lebih jauh, anggota DPR itu mengingatkan, ketaatan dan loyalitas kader terhadap partai menjadi modal dasar berpartai.
“Harapan saya, kepada seluruh kader, kinerja caleg se-NTB, tugas mereka paling utama mencapai kemenangan adalah memperkuat saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS),” jelasnya.
Rachmat meminta kader, pengurus, termasuk para bacaleg untuk tidak leha-leha. Mengingat kalender pemilu 2024 kian dekat. Mesin partai, kata Rachmat akan dapat berjalan baik ketika seluruh elemen yang ada di dalamnya berfungsi dengan baik.
Menjalankan tupoksinya masing-masing
Jika demikian, Rachmat optimisi seluruh target yang telah dibebankan DPP PDIP di NTB, akan dapat direalisasikan.
“Jangan leha-leha. Harus saling membantu, aktif bekerja. DPC harus melibatkan seluruh stakeholder di dalam partai, untuk kemenangan partai,” terangnya.
Di ujung pidatonya, Rachmat menerangkan bahwa seharusnya rakerda III DPD PDIP NTB akan dihadiri Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Namun, Rachmat mengaku, Hasto Kristoyanto berhalangan hadir lantaran harus menemani kegiatan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. (red/asn)