Lensamandalika.com – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menyelenggarakan Dialog Lanskap Sport Tourism Mandalika menjelang pelaksanaan event MotoGP Mandalika 2023, Rabu 27 September 2023.

Alih-alih berjalan lancar, dialog tersebut justru dinilai sangat mengecewakan oleh Anggota Tim Monitoring dan Evaluasi KEK Pariwisata Kemenparekraf, Taufan Rahmadi.

Acara yang menghadirkan pejabat lintas sektoral seperti Pj Gubernur NTB, Bupati Lombok Tengah, kepolisian hingga Dirut ITDC sendiri justru dinilai sangat mengecewakan oleh Taufan. Hingga akhir sesi dialog, pihak Kemenparekraf sama sekali tidak dikasih kesempatan berbicara memberikan masukan.

“Kami tidak diberikan kesempatan untuk berbicara usai narasumber berbicara. Tidak ada tanya jawab, padahal dialog penting ketika ada yang memberikan masukan,” ucapnya.

Taufan mengatakan dia mengajukan masukan kepada pembawa acara (MC), namun sama sekali tidak digubris. Kemudian dia minta izin Dirut ITDC untuk memberi masukan, namun juga tidak digubris.

“Dirut ITDC juga tidak gubris. Saya datangi MC langsung. Alasannya karena tidak ada sesi tanya jawab dan waktu habis. Dialog macam apa itu. Itu sangat mengecewakan,” tambahnya.

Dia meminta pihak ITDC tidak paranoid untuk meminta setiap masukan. Karena masukan dari para pihak sebagai bentuk dukungan untuk kelancaran dan kesuksesan setiap event yang digelar di Mandalika.

“ITDC jangan terlalu paranoid ketika ada orang mau bicara memberi masukan, seperti sangat ditutup, padahal ini zaman keterbukaan. Kita bukan mau jelekin, kita mau berkolaborasi,” lanjutnya.

Dia menegaskan, KEK Mandalika bukan hanya milik ITDC semata, tetapi milik banyak pihak mulai dari kabupaten, provinsi hingga negara.

“KEK Mandalika bukan hanya milik ITDC tetapi juga milik kita semua, ada pemerintah kabupaten, provinsi, pusat, ada masyarakat lingkar KEK Mandalika, ini penting disampaikan. Hal yang tujuannya bicara kebersamaan KEK Mandalika,” ungkapnya.

Taufan mengaku sangat kecewa dengan sikap ITDC yang membatasi dirinya untuk memberi pertanyaan sekaligus masukan, padahal dia turut diundang dalam dialog tersebut.

“Dengan tidak diberi waktu berbicara kami merasa sangat kecewa. Forum itu sangat bagus menjelang MotoGP untuk dijadikan urung rembuk tentang hal-hal strategis, fundamental, kondusivitas, kelancaran dan harapan masyarakat di KEK Mandalika,” tutupnya.

Media ini masih mencoba meminta keterangan ITDC soal informasi tersebut. (red/Respa)