lensamandalika.com – Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho menerangkan bahwa mengenai ekonomi dari event MotoGP 2023 Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun terkait capaian dari event MotoGP ini, Andry menerangkan bahwa data tahun lalu, dari penjualan tiket saja sekitar Rp 640 miliar dengan asumsi 100 ribu orang penonton Sedangkan untuk dampak ekonomi tahun lalu juga diperkirakan kurang lebih Rp 4,5 triliun.

“Mungkin, menurut saya, pemerintah juga menargetkan hal yang sama atau bahkan lebih dari Rp 4,5 triliun,” ungkapnya melalui pesan suara pada Jumat, 6 Oktober 2023 yang dikutip dari Tempo.co.

Pada tahun ini, Andry melihat bahwa total tiket yang dijual telah mencapai 71 ribu, artinya sudah ada sekitar 65 persen yang menonton. Tetapi dia berharap perputaran uangnya tidak hanya terjadi di satu event saja di Mandalika ini. Karena menurutnya, efek yang diharapkan dengan hadirnya MotoGP ini, daerah Mandalika itu dapat berkembang lagi.

“Tapi kan sampai hari ini perkembangannya belum cukup pesat,” ucapnya.

Mengenai target dari event MotoGP Mandalika juga sebelumnya diungkap oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Agela Tanoesoedibyo. Kemenparekraf menargetkan pendapatan nasional sebesar Rp 4,5 triliun pada event balap itu. Karena menurutnya, pergelaran event international MotoGP Mandalika tersebut bisa memberikan kontribusi besar dalam pariwisata Indonesia serta dapat mencapai target pariwisata Indonesia.

“Pencapaian tahun lalu Rp 4,5 triliun. Kami harapkan tahun ini setidaknya sama atau bahkan lebih,” harapnya dalam acara press conference MotoGP Mandalika 2023 di In Journey Office, Gedung Sarinah, Jakarta pada Selasa (3/10/23).

Dia mengungkapkan bahwa event MotoGP Mandalika dapat berkontribusi besar terhadap pariwisata Indonesia. Sehingga akan dapat membantu tercapainya target-target pariwisata di mana tahun ini mencapai 8,5 juta wisatawan mancanegara dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara.

Dia juga menjelaskan bahwa event motor 1.000 cc ini juga di selenggarakan di kawasan destinasi prioritas. Sehingga akan menjadikan event itu sangat penting untuk meningkatkan capaian dan target dari wisata di Indonesia, serta dapat memperkenalkan Indonesia, terutama Lombok, NTB.

“Kita bisa mendapatkan lansung manfaat ekonomi, yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutupnya. (red/Respa)