lensamandalika.com – Setidaknya 16 kepala keluarga (KK) yang termasuk ke dalam bagian dari 120 KK yang sebelumnya tinggal di dalam area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, mulai direlokasi ke hunian tetap di Dusun Ngolang, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng), Kamis (16/11/23) kemarin.
Sebelumnya ratusan keluarga tersebut diklaim pihak pengembang tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah yang ditempati di dalam area KEK. Namun General Manager the Mandalika, Molin Duwanno mengungkapkan bahwa pemindahan ini merupakan tindak lanjut dari verifikasi ulang yang sudah dilakukan sejak September 2023 lalu kepada warga terdampak pembangunan, yang tercantum dalam SK Bupati Loteng No. 300 dan 249 tahun 2020. Pemindahan ini dilakukan terhadap warga yang telah siap untuk pindah.
“Kami memastikan bahwa setiap warga yang terlibat merasakan dukungan penuh dari kami. Perpindahan ini menjadi langkah besar, dan kami berupaya memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh warga,” ungkapnya, Kamis (16/11/23) dikutip dari insidelombok.id.
Pihaknya mengklaim dalam proses perpindahan warga terdampak relokasi itu, ITDC memberikan dukungan logistik berupa dua unit truk, satu mobil pickup dan tenaga angkut lainnya untuk membantu mobilisasi dan pemindahan barang-barang milik warga.
“Hunian tetap di Dusun Ngolang terdiri dari 120 unit rumah yang dibangun diatas lahan seluas 2 ha. Hunian tetap ini terdiri dari 4 blok yaitu Blok A dengan 40 unit rumah, blok B dengan 51 unit rumah, Blok C dengan 12 unit rumah, dan Blok D dengan 17 unit rumah,” tambahnya.
Selain itu, ITDC juga sudah melengkapi pembangunan fasilitas dasar berupa permanent water supply dan akses jalan sepanjang 2,5 km yang termasuk dalam program Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP) yang didanai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Dikatakan bahwa pembangunan kawasan Mandalika ini memprioritaskan kesejahteraan masyarakat lokal, dan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pembangunan menjadi suatu keharusan.
“Kami percaya inisiatif ini akan membawa dampak positif jangka panjang bagi masyarakat, komunitas dan lingkungan sekitarnya,” tutupnya. (red/Respa)