Lensamandalika.com – Seorang warga asal Dusun Buwuh, Desa Prai Meke, Kecamatan Praya Lombok Tengah, Nuraini memberi kesaksian bahwa dia menjadi korban hipnotis ketika berjualan di Pasar Keruak, Sabtu (2/12/2023) sekitar pukul 13.30 WITA kemarin.
Akibat dari kejadian itu, uang korban puluhan juta termasuk perhiasan emas raib digondol tiga pelaku. Korban terlihat begitu trauma berat, terlebih lagi total kerugian yang dialami mencapai Rp 90 juta. Kasus ini pun langsung dilaporkan ke Polsek setempat dan Saat ini sedang proses penyelidikan.
Keterangan dari Kasi Humas Polres Lombok Timur, IPTU Nicolas membenarkan bahwa adanya laporkan dugaan penipuan dengan modus hipnotis di Pasar Keruak. Menurut keterangan korban, kejadian bermula saat berjualan buah di Pasar Keruak.
Kejadian itu bermula, ketika itu korban didatangi dua perempuan yang berpura-pura menawarkan usaha jual beli telur dengan sistem bagi hasil. Kemudian korban sempat ditepuk bagian tubuhnya oleh salah satu pelaku perempuan. Setelah itu pelaku tiba-tiba bertanya kepada korban.
“Ibu pasti punya uang di rumah kan?,” tanya pelaku dikutip dari radarlombok.co.id.
“Iya, saya ada uang di rumah” jawab korban.
Selanjutnya salah satu pelaku memegangi tangan korban dan menuntunnya naik ke mobil yang ketika itu sudah ditunggu seorang laki-laki sebagai sopir. Setelah korban naik ke mobil, pelaku langsung mengajak korban ke rumahnya di Prai Meke.
Setibanya di rumah, korban bersama dua pelaku perempuan itu pun ikut masuk ke dalam rumah korban, sementara pelaku laki-laki menunggu di mobil. Setelah itu, korban diminta mengambil uang yang disimpan di lemari yang berisi Rp 40 juta dan di dalam tas yang berisi Rp 10 juta. Kemudian uang itu langsung diserahkan kepada kedua pelaku perempuan.
Tidak hanya itu, perhiasan yang dipakai korban kalung seberat sepuluh gram dan lima cincin emas yang pada saat itu masih dipakainya pun diminta untuk dibuka dari jari dan diserahkan kepada pelaku.
Setelah semua uang dan barang milik korban di gondol, ketiga pelaku mengajak korban kembali ke Pasar Keruak, kemudian diturunkan Kembali disana. Korban lantas berjalan menuju lapak jualan yang masih dalam kondisi belum sadar. Ketiga pelaku pun kabur ke arah timur menggunakan mobil,.
“Tak lama kemudian datang anak korban yang yang berjualan di lokasi yang berbeda untuk menyapa ibunya. Tapi korban saat itu masih dalam dalam keadaan bingung serta tatapan matanya kosong. Anak korban pun berinisiatif menepuk bahu korban dan seketika itu korban tersadar dan mengingat semua kejadian yang telah dialami,” ungkapnya.
Adapun atas kejadian itu korban rugi sekitar Rp 90 jutaan. (red/Respa)