Lensamandalika.com – Setelah beberapa waktu lalu viral tindak asusila yang diduga dilakukan oleh warga negara asing (WNA) di pantai Kuta Mandalika, kini hal serupa terjadi kembali namun dilakukan oleh warga lokal.

Video yang memperlihatkan dugaan tindakan asusila di tempat umum itu diunggah di media sosial facebook oleh akun Ayieko Wylson, Minggu (10/10/2024) dan telah ditonton oleh lebih dari tujuh ribu tayangan.

Video reels berdurasi 39 detik tersebut mendapat komentar beragam dan telah dibagikan berulang kali oleh pengguna facebook yang lain sehingga viral. Pada video tersebut, tampak latar tempatnya adalah di teras toilet umum di Pantai Kuta Mandalika.

Mengutip komentar pada unggahan reels tersebut, salah seorang pengguna facebook menyesalkan hal seperti itu diunggah di media sosial. Menurutnya, daripada diviralkan, lebih baik dinasehati langsung di lokasi.

“Suka sekali memviralkan orang lain. Mungkin itu tangannya di perut, mungkin itu istrinya, kalau tidak suka lebih baik nasehati secara langsung. Nanti kalau keluarga kita ada yang seperti itu, kan kita juga yang malu (telah diterjemahkan dari bahasa Sasak ke bahasa Indonesia),” komentar pemilik akun Deniesa Deniesa.

Atas peristiwa amoral yang kembali viral di media sosial itu, ketua Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Sandika Irwan angkat bicara.

Kepada Lensa Mandalika, dirinya mengungkapkan penyesalannya atas viralnya video sepasang pengunjung pantai Kuta Mandalika yang diduga tengah melakukan perbuatan mesum.

Dirinya mempertanyakan petugas keamanan di yang ditugaskan ITDC selaku pengelola kawasan tidak bekerja maksimal.

“Kita sangat sesalkan Kuta Beach Park itu jadi tempat mesum, kemana petugas jaga ITDC,” katanya.

Dirinya menegaskan, harus ada tindakan tegas atas peristiwa tersebut yang kembali terjadi di tempat umum. Terlebih, video dugaan tindak asusila itu, kini dilakukan oleh pengunjung yang merupakan warga lokal.

“Sebelum terlambat, harus kita cegah. Semua pihak harus kerjasama agar kenakalan kenakalan seperti ini tak terulang lagi. Apalagi sampai viral begini, malu kita dengan citra daerah seribu masjid,” pungkasnya. (red/lm)