Lensamandalika.com – Keberadaan pohon pelindung jalan utamanya pohon trembesi yang minim perawatan dari pemerintah daerah rawan tumbang dan membahayakan pengguna jalan.
Hal tersebut yang menimpa Kael Martono (laki-laki, 38 tahun) warga Dusun Kadik I, Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah yang menjadi korban tertimpa pohon trembesi yang sudah lapuk.
Kael Martono menjadi korban meninggal di tempat usai tertimpa pohon di jalan Bypass Batujai-Bandara Internasional Lombok (BIL) pada 1 Oktober 2024 usai menjalankan tugasnya sebagai perangkat desa Segala Anyar sekaligus penyelenggara pemilu di desa tersebut.
Dijelaskan Sekretaris Desa Segala Anyar, Hasbullah, sebelum musibah yang menimpa Kael Martono, yang bersangkutan sempat melakukan konsultasi mengenai data pemilih untuk pemilu serentak ke KPU Lombok Tengah.
“Hingga kemudian ketika pulang dan sampai di timur Indomaret Batujai, musibah tak terhindarkan menimpanya. Pohon terembesi yang sudah lapuk dengan ukuran cukup besar, tumbang dan langsung menimpa korban ketika dalam perjalanan pulang,” terangnya.
Diungkapkannya, korban sempat dilarikan ke UPT Puskesmas Penujak untuk mendapatkan pertolongan medis, namun korban dinyatakan telah meninggal dunia.
“Menurut saksi mata, pohon tumbang tersebut menghantam leher belakang korban yang sedang mengendarai sepeda motor. Korban memakai helm, tetapi batang pohon yang cukup besar dan kejadian yang tiba-tiba membuat korban tidak sempat menghindar,” bebernya.
Atas kejadian tersebut, dirinya berharap pemerintah melalui dinas terkait bisa memberikan perawatan yang memadai terhadap pohon-pohon pelindung yang ada, terlebih saat ini telah memasuki musim penghujan yang membuat semakin rawan pohon tumbang.
“Kami berharap pemerintah bergerak cepat menindaklanjuti hal ini, sehingga tidak terjadi kembali kejadian serupa,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun Lensa Mandalika, Kael Martono dimakamkan keesokan harinya, Rabu (2/10/2024) di tempat pemakaman umum setempat. Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, masing-masing duduk di kelas 4 SD dan TK A.
Syamsul Bahri, Ketua Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Lombok Tengah, turut menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi pohon-pohon trembesi yang dibiarkan lebat tanpa perawatan. Ia menegaskan bahwa tindakan preventif sangat diperlukan untuk menghindari potensi kecelakaan di musim penghujan.
“Sebaiknya pemerintah memang segera mengambil langkah. Jika pohon trembesi di sepanjang jalan tidak bisa dirawat dengan baik, ada baiknya pohon-pohon tersebut ditebang. Ini untuk mengurangi risiko bagi pengguna jalan yang melintas, terutama di musim hujan,” ujar Syamsul Bahri, Sabtu 2/11/2024) melalui keterangan tertulis kepada Lensa Mandalika.
Menurutnya, banyak kejadian di masa lalu yang seharusnya menjadi pelajaran, di mana pohon tumbang menyebabkan kerusakan hingga menimbulkan korban jiwa.
“Kita tidak bisa menunggu sampai ada korban baru bertindak. Keselamatan masyarakat harus jadi prioritas,” tambahnya.
Syamsul juga mengajak pemerintah untuk lebih responsif dan inisiatif dalam menjalankan langkah-langkah pencegahan terhadap bahaya pohon tumbang.
“Kami butuh inisiatif yang bersifat preventif dari pemerintah, bukan hanya menunggu ketika sudah terjadi musibah,” tegasnya.
Ia berharap, melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi terkait, penanganan terhadap pohon trembesi ini dapat dilakukan dengan tepat dan cepat demi keamanan bersama. (red/lm)