Lensamandalika.com – Warga Mandalika yang tergabung dalam sejumlah organisasi dan asosiasi resmi melaporkan akun Facebook Sasak Tulen ke Polres Lombok Tengah pada Rabu (19/2/2025). Mereka menuduh akun tersebut menyebarkan informasi hoaks dan konten provokatif yang dianggap menyudutkan masyarakat Lombok Tengah bagian Selatan.
Organisasi yang merasa keberatan atas unggahan Sasak Tulen meliputi Solidaritas Warga Intern Mandalika (SWIM), Mandalika Hotel Association (MHA), Blok Pujut, dan Karang Taruna Kecamatan Pujut.
Laporan ini diajukan langsung oleh Lalu Alamin selaku perwakilan warga Mandalika. Selain melaporkan akun tersebut, dia juga meminta klarifikasi terkait tuduhan kriminal yang disebarkan oleh akun itu.
Diduga Menyebarkan Hoaks dan Provokatif
Lalu Alamin menjelaskan, unggahan akun Sasak Tulen diduga mengandung hoaks karena memuat screenshot postingan dari akun Lantek tanpa melakukan konfirmasi lebih lanjut. Dia menilai akun tersebut menerima mentah-mentah informasi tanpa verifikasi yang valid.
Selain itu, menurut Alamin, akun tersebut juga kerap menyertakan narasi provokatif yang dapat memecah belah persatuan warga dan menciptakan sentimen negatif terhadap masyarakat Lombok Tengah bagian Selatan.
“Kan kita tidak tahu apa motif akun ini Lantek yang mengatakan dirampok segala macam. Yang berhak merilis kejadian seperti itu (aduan perampokan) adalah kepolisian, tidak akun-akun begini yang menuduh kita sebagaimana di unggahannya bahwa kita adalah SDM rendah, tidak aman dan segala macam,” tegas Lalu Alamin saat dikonfirmasi Tribun Lombok, Kamis (20/2/2025).
Menurut Alamin, unggahan Lantek yang diunggah ulang oleh Sasak Tulen disertai dengan caption yang dianggap memojokkan warga Lombok Tengah bagian Selatan.
Pertanyakan Kejanggalan dalam Unggahan
Lalu Alamin mengungkapkan adanya sejumlah kejanggalan dalam unggahan tersebut. Pertama, disebutkan ada enam orang yang mendatangi korban di Tenda Bukit Seger yang merupakan area ramai. Kejanggalan lainnya adalah lokasi kejadian di Bukit Seger, yang saat ini menjadi venue Bau Nyale dan dijaga ketat oleh petugas keamanan.
“Ada kejanggalan. Seharusnya tidak mengadu ke Facebook melainkan langsung ke kepolisian. Paling tidak kepada security yang ada pada setiap sudut di sana. Ada ratusan personel security ITDC maupun kepolisian yang ditempatkan di sana,” ungkap Lalu Alamin.
Pengaruh Negatif pada Citra Pariwisata
Lalu Alamin menilai akun Sasak Tulen tidak hanya menyebarkan informasi hoaks, tetapi juga sering kali menyertakan narasi provokatif yang berdampak buruk pada citra Lombok Tengah bagian Selatan. Menurutnya, hal ini dapat memengaruhi kunjungan wisatawan, keamanan investor, serta ketenteraman warga setempat.
Meski belum mengetahui identitas di balik akun Sasak Tulen karena tidak adanya foto profil yang jelas, pihaknya telah mengambil langkah awal dengan berkomunikasi dengan Kapolres Lombok Tengah.
“Yang jelas langkah pertama kami adalah kami telah berkomunikasi dengan Kapolres bahwa hingga saat ini belum menerima laporan perampokan. Nah ini kenapa tidak melaporkan ke polisi,” jelas Lalu Alamin.
Dia menambahkan, jika pun benar terjadi tindak kejahatan, kemungkinan besar pelakunya bukan dari warga lokal.
“Kalau pun benar ada kejahatan bisa jadi pelakunya dari luar Mandalika seperti kasus pencurian kabel di By Pass BIL Mandalika saja pelakunya orang Kodya, saat MotoGP pertama dulu copetnya malah berasal dari Pulau Jawa,” tutupnya.
Dengan pelaporan resmi ini, warga Mandalika berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus tersebut agar tidak terjadi penyebaran informasi hoaks dan provokatif yang dapat merusak citra pariwisata di kawasan Mandalika.
Adapun bunyi unggahan dan caption Sasak Tulen yang diadukan Lalu Alamin ke Polres Lombok Tengah, yakni:
“Terjadi P3rampok4n di Festival Bau Nyale 2025. Beginilah Potret SDM Rendah (emoticon berak). Ingin Rasanya Berkata-kata K4sar. Setiap Tahun Pada Acara Festival Bau Nyale. Wajib Ada Kejadian P3rampokan Atau Pencopetan.
(KEK) Kawasan Ekonomi Khusus❌(KEK) Kawasan Ekonomi & Kriminal✅
Lokasi Kejadian Atas Bukit Pantai Seger. Korban Saat itu Sedang Duduk di Depan Tenda Dan Tiba” di Dekati Pelaku Berjumlah 6 Orang Membawa Senj4t4 T4jam dan Berhasil Membawa Laptop & Tas Yang Berisikan Sejumlah Barang Berharga. Festival Bau Nyale Tradisi Suku Sasak Tulen Yang Seharusnya di Jaga Kenyamanan, Ketertiban & Keamanan Malah di Rusak Oleh Masyarakat Itu Sendiri . 18/02/25 Malam ini,” tulis Sasak Tulen disertai gambar screenshot unggahan dari akun Lantek dan flyer event Bau Nyale.