Lensamandalika.com – Sangkep Beleq atau Musyawarah besark ke-IV organisasi kemasyarakat pemuda Blok Pujut sukses digelar di JM Hotel Kuta Lombok, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Ahad (6/11/2022).

Sangkep beleq yang dilaksanakan sekali dalam dua tahun tersebut dihadiri oleh perwakilan pemuda dari 18 Desa se Kecamatan Pujut. Selain itu, Sangkep beleq ke-IV Blok Pujut juga dihadiri oleh ketua Asosiasi Hotel Mandalika, Samsul Bahri dan Ketua umum Solidaritas Warga Inter Mandalika, Lalu Alamin.

Sebelum diadakan pemilihan ketua umum yang baru, Sangkep Beleq IV Blok Pujut mengagendakan laporan pertanggung jawaban ketua umum sebelumnya yakni Lale Suzana Yasmin.

Selanjutnya, Sangkep dilanjutkan dengan pembahasan tata tertib, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi, penentuan model pemilihan ketua umum yang disepakati dengan musyawarah mufakat hingga penetapan ketua umum terpilih.

Sangkep Beleq tersebut dipimpin oleh tiga pimpinan sidang yakni pimpinan sidang utama Lalu Hadinata dari Desa Ketare, Gigih dari Desa Kawo, dan Gusti Sempane Gare dari Desa Sukadana.

Meski sempat berlangsung alot dan ditunda beberapa kali lantaran adanya kebuntuan dalam beberapa pembahasan, peserta sangkep akhirnya sepakat menetapkan secara musyawarah dan mufakat terpilihnya Rata Wijaya untuk kembali menjadi nahkoda Blok Pujut periode 2022-2024.

“Berdasarkan musyawarah yang kita lakukan dan kita sepakati bersama, pimpinan sidang sangkep beleq IV blok pujut menetapkan saudara Rata Wijaya sebagai Ketua Umum periode 2022-2024,” kata Lalu Hadinata membacakan berita acara.

Ketua umum Blok Pujut periode 2020-2022, Lale Suzana Yasmin mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada segenap peserta sangkep yang akhirnya bisa memilih ketua umum Blok Pujut yang baru tanpa ada suatu kendala berarti.

“Kami pengurus lama megucapkan terimakasih. Pengurus Blok Pujut periode 2020-2024 dengan ini kita nyatakan selesai. Serta kami ucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Umum Blok Pujut yang baru, semoga amanah dan bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua umum Blok Pujut terpilih, Rata Wijaya mengungkapkan, kegagalan sebuah organisasi ketika tidak bisa memproduksi kader baru sebagai ketua umum berikutnya. Hal tersebut lantaran dirinya merupakan ketua umum pertama Blok Pujut periode 2017-2019.

Meski begitu, terpilihnya Rata Wijaya sebagai ketua umum tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam AD/ART organisasi.

“Jangan sampai terulang kembali kita gagal memproduksi pemimpin. Kerjaan kita sekarang adalah mencetak pemimpin baru. Siapa tau periode saya tidak selesai sampai tahun 2024, tetapi kita telah mempunyai kader yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan itu,” ungkap general manager Tunak Cottage and Restaurant itu.

Dikatakan Rate sapaan akrabnya, Blok Pujut telah ditunggu oleh agenda-agenda besar kedepan yang membutuhkan tenaga, pikiran serta keluangan waktu para pengurus. Meski dirinya sangat menyadari bahwa setiap pengurus memilik kesibukan masing-masing.

“Kita pasti memiliki kesibukan masing-masing, namun kita harus bergerak paralel agar rencana-rencana kita kedepan bisa terselesaikan. Jika terus saling tunggu siapa yang punya waktu luang, maka tidak akan ada agenda yang selesai, dan tidak ada permasalahan yang mampu kita pecahkan,” tegasnya. (red/lm)

Keterangan foto: Ketua Umum Blok Pujut periode 2022-2024 Rata Wijaya (Foto: dok.pribadi/ist)