lensamandalika.com— Kondisi bayi kembar siam “kaki enam”, Muhammad Karunia, yang di operasi pada Sabtu (5/8/23) lalu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB terlihat terus membaik dan akan segera dipulangkan.

Direktur RSUD NTB, Lalu Herman Mahaputra menjelaskan bahwa jika kondisi pasien, Muhammad Karunia terus membaik dan stabil. Sehingga pihak rumah sakit berencana memulangkannya ke tempat tinggalnya di Dusun Tangi, Desa Suangi Timur, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, minggu ini.

“Alhamdulillah, Muhammad Karunia ini sesuai namanya Karunia Allah. Progresnya sangat bagus. Masih menunggu, kita usahakan minggu ini bisa pulang. Karena saya lihat hari demi hari laporannya sangat bagus,” ucapnya, Kamis (17/8/23).

Dr Jack menerangkan bahwa proses operasi pemisahan bayi yang masih belum genap satu tahun ini berjalan dengan sukses. Saat ini, bayi Muhammad Karunia tengah menjalani perawatan intensif di unit perawatan intensif (ICU). Perawatan intensif dilaksanakan untuk melihat perkembangan hasil operasi pemisahan itu.

“Kemarin itu lumayan banyak yang harus dikerjakan, terutama dibagian tractus urinariusnya. Itu pemisahan pada organ-organ. Tapi alhamdulillah berkat kekompakan kita semuanya jadi dapat teratasi dengan baik,” lanjutnya.

Bahkan sekarang bayi Muhammad Karunia juga sudah bisa diberikan ASI. Dia berharap agar Muhammad Karunia terus menunjukkan progres yang lebih baik.

“Alhamdulillah sudah membaik dan sudah menggunakan ASI. Paling telat minggu depan sudah berkumpul dengan keluarga,” sambungnya.

dr Jack juga menyampaikan kalu segala biaya untuk operasi pemisahan pasien yang lahir dengan parasitic ischiopagus conjoined twin itu akan ditanggung oleh pihak RSUD NTB alias gratis. Sehingga dengan keberhasilan operasi pemisahan kembar siam ini, RSUD NTB dapat melakukan operasi kembar siam kedepannya.

“Biayanya gratis. Saya sedikitpun tidak pernah mau berhitung. Karena ini juga menjadi catatan sejarah bagi RSUD Provinsi NTB karena mampu melakukan operasi pemisahan kembar siam, untuk itu, selanjutnya kita bisa melakukan operasi kembar siam,” tutupnya.

Sementara di tempat lain, dr Hananto juga menjelaskan bahwa pasien bayi kembar siam, Muhammad Karunia dalam kondisi baik. Makan, minum dan buang air besar serta buang air kecil lancar. Tetapi yang masih perlu diperhatikan yaitu perkembangan dari kulit yang ditanam pada tubuh pasien.

“Kurang lebih sampai 14 hari dari operasi yang kemarin ini akan kita awasi. Setelah 14 hari kulitnya sudah bagus, baru kita akan kasih pulang pasien itu,” ungkapnya.

Secara umum, pasien tidak mengalami infeksi pasca operasi, ini artinya bahwa keberhasilan terhadap operasi pemisahan Muhammad Karunia dapat dikatakan mencapai 90 persen. Hanya saja saat ini tinggal menunggu perkembangan dari kulit pasca operasi.

“Sampai hari ini untuk pengawasan secara khusus memang tidak ada. Untuk perawatan kulitnya langsung kita lakukan oleh TS bedah plastik yang merawatnya,” lanjutnya.

Sementara untuk perkembangan anus dan penis sudah bagus. Tetapi yang menjadi permasalahan pada pasien Muhammad Karunia yaitu penisnya yang terdapat korde atau jaringan ikat yang tumbuh disekitar penisnya. Sehingga penisnya tidak dapat tegak berdiri.

“Inilah nanti yang akan kita koreksi kembali. Kalau untuk kencing, alhamdulillah sejauh ini buang air kecilnya normal. Jadi perawatannya kurang lebih tinggal satu minggu lagi bisa pulang. Kalau kulitnya bermasalah kita bisa evaluasi. Takutnya kalau pasien di rumah orang tua tidak bisa evaluasi. Makanya kita tetap perhatikan selama di rumah sakit,” tutupnya. (red/Respa)