lensamandalika.com – Fenomena Matahari merah yang terjadi pada Rabu (1/11/23) sekitar pukul 12.15 WITA di sebagian pulau Lombok, khususnya Lombok Utara sempat membuat kehebohan dan mengundang tanda tanya. Sejumlah warga pun ada yang beranggapan kalau fenomena tersebut adalah gerhana matahari.

Prihal peristiwa tersebut, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ardianto Septiadi menjelaskan kalau Matahari merah itu bukanlah Gerhana Matahari. Dia menyampaikan bahwa di Indonesia secara keseluruhan untuk saat ini tidak akan ada gerhana Matahari.

Namun kata Ardianto, pihaknya menilai Matahari merah yang terjadi itu karena posisi letak Matahari yang berada tepat ditengah-tengah dan tidak ada awan yang menutupi sehingga intensitas kecerahaannya tinggi.

“Itu normal-normal saja, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan,” ungkapnya.

Kemudian dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menganggap hal itu sebagai hal-hal yang mengkhawatirkan, terlebih lagi kalau menyebut hal tersebut sebagai tanda-tanda akan datangnya bencana. Karena dia menilai bencana tidak dapat diprediksi dan jika terjadi aktifitas kegempaan maka pihaknya akan tetap memberikan informasi kepada masyarakat.

“Jadi masyarakat tetap tenang, ini hal biasa terjadi, karena kondisi langit yang cerah saat ini,” tutupnya. (red/Respa)