Lensamandalika.com – Pemilihan umum serentak untuk memilih Presiden-Wakil Presiden, dan anggota Legislatif dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga pusat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah selesai digelar pada 14 Februari 2024 yang lalu.

Kini perhitungan suara masih terus dilakukan untuk mendapatkan anggota legislatif terpilih yang akan duduk sebagai wakil rakyat selama lima tahun kedepan.

Perhitungan juga masih terus dilakukan untuk perolehan suara Capres-Cawapres. Meskipun begitu, pasangan nomor urut dua Prabowo-Gibran telah mengklaim kemenangan versi hitung cepat.

Khusus untuk rekapitulasi suara DPRRI daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat II Pulau Lombok, saat ini persentase suara masuk di situs KPU tercatat 68,27%.

Dari persentase itu, tercatat 8 nama yang berpotensi besar menjadi wakil rakyat NTB di Senayan antara lain:

  1. Hj. Lale Syifaunnufus dari Partai Gerindra
  2. H Lalu Hadrian Irfani dari Partai Kebangkitan Bangsa
  3. H.M Muazzim Akbar dari Partai Amanat Nasional
  4. Ir. Hj. Sari Yuliati dari Partai Golongan Karya
  5. H Fauzan Khalid dari Partai Nasional Demokrat
  6. H Nanang Samodra dari Partai Demokrat
  7. H Abdul Hadi dari Partai Keadilan Sejahtera
  8. Hj. Ermalena dari Partai Persatuan Pembangunan

Dari delapan nama tersebut, terdapat satu calon legislatif dapil NTB II Pulau Lombok yang mendapatkan suara tertinggi. Hingga hari ini, dia telah mendapatkan suara sebesar 106.132 suara.

Caleg tersebut adalah Wakil Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang juga ketua umum NWDI, TGH. Muhammad Zainul Majdi atau yang lebih akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB).

Meski mendapatkan suara tertinggi, TGB belum bisa mendapatkan kursi di Senayan lantaran Partai Perindo belum bisa melampaui ambang batas suara parlemen sebesar 4%.

Saat ini, dengan posisi suara masuk sebesar 62,09%, Partai perindo baru mendapatkan 1,29% saja.

Ketua Umum Blok Pujut, Rata Wijaya menilai kursi DPRRI bukanlah fokus utama TGB. Hal tersebut menurutnya karena TGB pernah menjadi anggota DPRRI periode 2004-2009 sebelum akhirnya dicalonkan menjadi Gubernur NTB.

“Tugas TGB adalah untuk meloloskan Partai Perindo dari ambang batas parlemen, meski tampaknya tahun 2024 ini harus gagal lagi,” kata Rate kepada Lensa Mandalika, Sabtu (24/2/2024).

TGB memang mendapatkan suara tertinggi, namun Kata Rate, tidak diikuti oleh caleg-caleg DPRRI Partai Perindo di Dapil-dapil yang lain.

“Sayangnya Partai Perindo tidak memiliki caleg DPRRI yang pamornya seperti TGB di Provinsi lainnya di Indonesia. Jadi sepertinya partai Perindo harus terima kenyataan tahun ini tidak lolos lagi,” pungkasnya. (red/lm)