Aneka rupa ikhtiar dilakukan warga dunia demi terhindar dari pandemi Corona, termasuk menyemprot jalanan dengan disinfektan. Kegiatan penyemprotan itu juga marak dilakukan di Indonesia, lebih khusus di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai itu sebagai cara konyol.
Jalanan utama dan pasar-pasar dibeberapa wilayah kabupaten dan kota di NTB ramai dilakukan penyemprotan dengan disinfektan. Tak ketinggalan pula diikuti oleh Desa/Kelurahan yang juga melakukan penyemprotan disinfektan di jalan batas desa/kelurahan dan di kampung-kampung padat penduduk.
Baca Juga: Bantu Pemerintah Cegah Corona, Ini yang Dilakukan ITDC di Mandalika dan Nusa Dua
Selain itu, demi ikhtiar pencegahan penyebaran virus corona, jalanan di lima wilayah kota di DKI Jakarta, episentrum COVID-19 di negeri ini, disemprot disinfektan pada 22 Maret 2020. Di Surabaya, drone dikerahkan oleh Waki Kota Tri Rismaharini (Risma) untuk menyemprot disinfektan di jalan dan di kampung-kampung padat penduduk, 23 Maret.
Tak ketinggalan pula di Pulau Dewata, Polda Bali mengerahkan truk water cannon berkapasitas 5.000 liter untuk menyemprot Jalan WR Supratman Denpasar dengan cairan pembasmi kuman penyakit itu, pada 27 Maret. Kota Kembang-pun demikian, polisi menyemprot Jalan Soekarno-Hatta Bandung hingga seluruh 750 lokasi di Jawa Barat dengan disinfektan, serentak pada 31 Maret. Di Kota Madiun Jawa Timur, ‘hujan disinfektan’ dibikin lewat pengerahan bronto skylift.
Baca Juga: Asimilasi di Rumah, 38 WBP Lapas Dompu “Dipulangkan”
Dari pucuk pimpinan kepolisian, surat telegram bernomor ST/1008/III/KES.7/2020 terbit. Kapolri Jenderal Idham Azis mewajibkan seluruh jajaran kepolisian di Indonesia melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh daerah. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) meninjau perakitan 40 alat penembak yang disebut gunner. Nantinya, armada gunner ini bakal menyemprot Jawa, Sumatera, dan Sulawesi dengan disinfektan.
Penyemprotan disinfektan di jalanan dan lingkungan luar ruangan memang bukan fenomena Indonesia saja. Di India, Meksiko, hingga Turki juga demikian.
Disiarkan DW News, presenter Phil Gayle bertanya kepada Kepala Jaringan Wabah dan Tanggap Darurat Global WHO, Dale Fisher. Dia meminta pandangan Fisher mengenai penyemprotan jalanan dengan disinfektan yang dilakukan di mana-mana.
“Mungkin itu adalah citra masyarakat yang kita anggap serius, saya tidak tahu. Yang jelas, itu adalah hal yang tidak kami rekomendasikan. Kami tidak percaya orang-orang tertular virus dari permukaan tanah (jalanan -red),” kata Fisher, sebagaimana diunggah DW News di akun YouTube, Kamis (2/4).