Mataram – Pernyataan Gubernur Provinsi NTB, DR. Zulkieflimansyah melalui akun facebooknya beberapa hari yang lalu terkait akan melonjaknya kasus positif corona pada pekan ini di NTB tampaknya mulai terlihat kebenarannya.

Menurut Gubernur Zul, 50% dari keseluruhan hasil pemeriksaan reaktif dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT) atau populer disebut rapid test berpotensi positif Covid-19 setelah nantinya dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan metode SWAB menggunakan alat rt-PCR yang ada di Laboratorium Biomedis RSUD NTB.

Baca Juga: Dinyatakan Sembuh dari Corona, Menhub Budi Karya Ikuti Rapat Kabinet dengan Jokowi

Kendati demikian, Gubernur mengungkapkan bahwa menyalahkan Jemaah Tabligh (JT) tentu tidak tepat. Ia meminta kepada JT yang kebetulan pernah ke Gowa agar terbuka dan sadar bahwa COVID-19 bukanlah aib dan bisa disembuhkan sehingga tidak perlu bersikeras untuk tidak mau dites atau diperiksa.

Sejauh ini, hasil pemeriksaan menunjukkan reaktif covid-19 dengan metode rapid test berjumlah 512 orang yang berasal dari populasi berisiko dengan rincian, 1.093
ODP/OTG diperiksa dengan hasil 47 orang (4,3%) reaktif, dan 1.996 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 451 orang (22,6%) reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 101 orang dengan hasil 14 orang (13,9%) reaktif

Data terbaru dari Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 NTB yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si Senin malam (27/4/2020) menunjukkan adanya kasus positif tambahan sebanyak 11 orang sehingga total keseluruhan kasus positif di NTB berjumlah 206 kasus.

Baca Juga: Angka Positif Covid-19 NTB Semakin Parah, Hari ini Tembus 206 Kasus

Jika melihat trend penambahan kasus positif Covid-19 di NTB setiap harinya, terbanyak disumbangkan oleh klaster Gowa melalui Jemaah Tabligh yang sempat mengikuti Ijtima’ di Gowa dengan total 165 Kasus dan kemungkinan akan terus bertambah.

Seluruh Kabupaten dan Kota se Provinsi Nusa Tenggara Barat, rata mendapatkan kasus positif corona melalui klaster Gowa. Berikut urutan kasus positif Covid-19 dari klaster Gowa di seluruh Kabupaten/Kota di NTB:

  1. Kota Mataram dengan 46 Kasus
  2. Kabupaten Dompu dengan 32 Kasus
  3. Kabupaten Lombok Barat dengan 31 Kasus
  4. Kabupaten Lombok Timur dengan 17 Kasus
  5. Kabupaten Bima dengan 14 Kasus
  6. Kabupaten Lombok Tengah 11 Kasus
  7. kabupaten Sumbawa 8 Kasus
  8. Kabupaten Lombok Utara 3 Kasus
  9. Kabupaten Sumbawa Barat 2 kasus
  10. Kota Bima 1 kasus

Baca Juga: Hasil Rapid Test JT Eks Gowa 451 Reaktif, Gubernur Zul: Positif Covid-19 Bisa Setengahnya

Sementara itu, klaster lainnya yang menyumbangkan kasus positif Corona di Provinsi NTB adalah:

  • Klaster Bogor dengan 17 Kasus
  • Klaster Jakarta I (Aikmel-Lotim) dengan 6 Kasus
  • Klaster Jakarta II (Mataram) dengan 5 Kasus
  • Klaster Jakarta III () dengan 1 Kasus
  • Klaster Magetan dengan 1 Kasus
  • Klaster Madura dengan 1 Kasus
  • Klaster Luar Negeri (Kapal Pesiar) dengan 1 kasus
  • Klaster Sukabumi dengan 5 Kasus
  • Klaster Transmisi Lokal (Mataram, Lombok Barat) dengan 4 Kasus

Pemerintah Provinsi NTB melalui Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 di tingkat Provinsi dan Seluruh Kabupaten/Kota terus melakukan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 dengan melakukan contact tracking kepada semua orang yang telah berhubungan dengan pasien positif covid-19.

Baca Juga: Konsumsi 9 Buah dan Sayuran ini Agar Tidak Cepat Haus Saat Berpuasa

Selain itu, Pemprov NTB dan beserta pemerintah Kabupaten/Kota terus mengimbau masyarakat untuk sementara waktu bekerja, beribadah, dan belajar dari rumah.

Lebih lanjut, pemprov NTB juga meminta masyarakat untuk selalu menggunakan masker jika keluar rumah, membiasakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menerapkan pola hidup sehat dan bersih serta menjauhi kerumunan masa. (red/_dwr)