Lensamandalika.com – Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan progres terkait pengembangan vaksin corona. Saat ini mereka tengah memantau proses uji klinis fase III vaksin Sinovac di Bandung, Jawa Barat.
“Teknologi Sinovac familiar dengan Bio Farma. Ini beberapa progres masalah uji klinis sudah dijelaskan. Uji klinis fase 3 kita dapet dari vaksin jadi dari Sinovac. Kalau hasilnya baik akan segera registrasi ke BPOM,” kata Honesti dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (31/) kemarin.
“Sehingga diharapkan akhir Januari udah keluar sehingga bisa produksi,” sambungnya.
Ia menjelaskan, pihaknya mendapat total 210 juta dosis vaksin dari April 2021-sampai Desember 2021. Pada November 2020 hingga Maret 2021 akan tiba 50 juta dosis vaksin secara bertahap.
Sebagai informasi, teknologi Sinovac dikembangkan dari virus yang sudah dimatikan. Jadi proses penyuntikannya harus dua kali.
“Untuk April 2021 sampai Desember 2021, Sinovac akan supply 210 juta dosis ke Bio Farma. Gimana sisa yang lain? Untuk kondisi pandemi kita bisa herd immunity,” tutur dia.
Herd immunity adalah kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Cara yang ditempuh untuk mendapatkan herd immunity adalah dengan vaksinasi.Honesti kemudian menjelaskan berapa sebenarnya kebutuhan vaksin corona masyarakat Indonesia.
“75 persen orang harus diberikan vaksin. Kita butuh 340-350 juta dosis,” tutur dia. (red/LM)