Lensamandalika.com – Cara-cara anti mainstream seperti jalan kaki dan tidur di masjid yang tidak populer di masa pemerintahan pendahulunya menjadi salah satu nilai lebih untuk Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini yakni Dr. H Zulkieflimansyah.
Dalam rangka kunjungan kerjanya untuk menyerap aspirasi dan bertemu langsung dengan masyarakat di pulau Sumbawa, Gubernur berbendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu rela berjalan kaki mendaki gunung, melewati lembah, dan menyusuri sungai demi turun langsung menyerap aspirasi masyarakat di tanah samawa, tepatnya di Dusun Matemega, Desa Marente, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.
Kunjungan tersebut dilakukan pada tanggal 26 Oktober lalu dengan rombongan terdiri dari sejumlah kepala dinas. Melalui laman facebooknya, Gubernur yang akrab disapa bang zul itu berbagi cerita terkait perjalanannya ke Dusun Matemega yang harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 7 jam.
Keputusan tersebut diambil lantaran akses yang tidak memungkinkan untuk dilakukan perjalanan dengan kendaraan roda empat ataupun roda dua.
“Jangankan Mobil, Motor, Sepedapun tidak bisa di pakai untuk menghubungkan Desa ini. Padahal sangat Kaya dengan Perkebunan Kopi dan pemandangannya begitu indah. Akhirnya, kami putuskan jalan kaki. 7 jam perjalanan yang lumayan melelahkan,” tulis Bang Zul.
Dalam perjalanannya ke Dusun Matemega, Gubernur mengungkapkan kekagumannya terhadap hutan setempat yang masih hijau dan asri. Dirinya juga mengapresiasi petugas Polisi Hutan, Forester dan Rimbawan yang begitu perkasa menjelajahi rimba.
“Hutan yang asri benar-benar menentramkan. Berjalan di tengah rimba benar-benar magical. Magis banget dan betapa kuat dan perkasanya adik-adik muda kita Polisi hutan dan para forester serta rimbawan menjelajahi hutan-hutan dan rimba kita,” tulisnya kagum.
Gubernur Zul mengakui bahwa ada banyak hal menarik yang didapat dengan mengunjungi daerah-daerah terpencil bersama para Kadis, salah satunya yakni bisa melihat dan merasakan langsung permasalahan masyarakat di lapangan.
“Karo Kesra langsung melihat dan membantu Mesjid atau tempat keagamaan yg harusnya di bantu. Kadis Pemukiman bisa melihat Jalan-jalan lingkungan yang harus segera di perbaiki dan mana ruma-rumah masyarakat yang harus dibantu dengan program layak huni dll. Begitu juga Kadis PU melihat jalan, jembatan dan saluran-saluran irigasi. Dirut Bank NTB langsung melihat UKM-UKM yang bermasalah dengan permodalan dll. Bagitu juga dgn Kadis Pertanian dan perkebunan, Kadis Perikanan, Kadis Peternakan dll,” tulisnya panjang lebar.
Dengan perjalanan tersebut, Gubernur Zul merasakan kekompakan pada sebuah tim. Kami semua jadi kompak sebagai sebuah Tim.
“Tak ada kepura-puraan apalagi menjilat pada atasan untuk menjadi Yes Men. dengan berjalan bersama, makan bersama, tidur bersama semua jadi kompak tanpa sekat sebagai saudara,” tuturnya.
Dirinya tak ambil pusing jika di suatu daerah yang dikunjungi tidak ada hotel ataupun fasilitas penginapan yang memadai, karena ia dan rombongan bisa tidur di masjid.
“Dan kalau di daerah tersebut tak ada hotel semua menyatu tidur bersama di Mesjid. Jadi kalau rombongannya banyak, tidur di mesjid adalah pilihan paling istimewa dan mewah. Dan tidur bersama ini selalu penuh dengan cerita yg membuat kami tersipu bahkan tertawa terbahak-bahak.Terima kasih atas kebersamaannya yg luar biasa,” kenangnya melalui postingan facebooknya bertanggal 27 Oktober.
Red/LM