Lensapembaca – Pada moment cuti bersama kali ini saya bersama keluarga memilih Desa Kembang Kuning sebagai tempat kami untuk berlibur.
Ada tiga alasan kenapa saya memilih desa ini . Pertama, saya ingin menikmati langsung sebagai wisatawan atraksi wisata yang ada disana. Kedua, saya ingin melihat bagaimana penerapan protokol destinasi dilaksanakan , dan yang Ketiga, saya ingin mendengar dan berdiskusi langsung dengan para pegiat pariwisata tentang apa yang menjadi tantangan dan harapan mereka didalam membangun desa mereka.
Untuk diketahui bahwa Desa Kembang Kuning adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Salah satu prestasi yang paling membanggakan adalah desa ini berhasil meraih prestasi sebagai juara satu nasional sebagai Desa Wisata Berkembang tahun 2019.
Pada liburan kali ini saya bersama keluarga mengambil paket menginap 3 hari 2 malam. Di desa Kembang Kuning, kita bukan hanya bisa melihat keindahan alamnya yang mempesona, melainkan juga kita bisa merasakan suasana keramahan dari masyarakat yang tinggal disana, dan yang paling membuat saya berkesan adalah bagaimana semangat masyarakatnya dengan pengetahuan dan kreatifitas yang mereka miliki ingin menjadikan desa mereka menjadi destinasi wisata yang siap mendunia.
Atraksinya selalu menawarkan konsep-konsep baru dalam tiap paket wisata kepada para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Salah satu kegiatan wisata yang membuat desa ini berbeda dengan desa wisata lainnya adalah kegiatan wisata pembuatan kopi secara tradisional.
Saya bersama keluarga menikmati proses pembuatan kopi ini yang dipandu oleh ibu-ibu setempat, kami dibimbing untuk mempraktikkan proses pembuatan kopi dari mulai memilih biji kopi, mencuci, melakukan sangrai, menumbuk hingga proses pengemasan.
Wisata pembuatan kopi ini selain unik menurut saya juga dapat banyak memberikan keuntungan dari segi material, karena, para wisatawan yang datang tak hanya membeli kopi, melainkan juga membeli prosesnya, hal ini adalah strategi jitu di dalam memberikan nilai tambah dari sebuah sebuah paket wisata yang mereka jual.
Tentang penerapan protokol kesehatan di destinasi, pokdarwis disana sudah menerapkan protokol CHSE bagi tamu dari luar yang berkunjung ke Kembang Kuning. Masyarakat yang melayani tamu juga sudah menggunakan masker, hand sanitizer dan menjaga Jarak , dan hal ini menghadirkan rasa nyaman bagi saya dan keluarga selama kami beraktifitas di desa ini.
Sebagai seorang akademisi dan praktisi pendidikan di bidang pariwisata saya menyadari bahwa di era adaptasi baru saat ini, paradigma pariwisata telah berubah dari pariwisata berbasis kuantitas menjadi pariwisata berkualitas, salah satunya adalah bagaimana pariwisata mampu melahirkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni serta siap mengahadapi tantangan pariwisata yang tengah dilanda krisis ini.
Disaat saya berdiskusi dengan para pegiat pariwisata di desa Kembang Kuning, permasalahan SDM adalah salah satu topik hangat yang kami bahas. Saya bisa melihat dan merasakan adanya energi besar yang ada di setiap dada mereka bahwa mereka ingin diberikan kesempatan yang lebih luas untuk dapat menimba ilmu tentang kepariwisataan, berharap agar wisatawan dapat datang kembali, dan tentunya terus mendapat dukungan dari pemerintah ditengah pendemik covid19.
Pada kesempatan tersebut saya katakan bahwa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok dibawah koordinasi Kemenparekraf sangat memberikan perhatian khusus terkait hal ini, terlebih desa wisata yang ada di destinasi super prioritas, dan desa wisata Kembang Kuning adalah desa yang patut untuk terus di dukung kemajuannya.
Hari sudah menjelang senja, sudah mulai terdengar sayup suara mengaji dari masjid yang akan menyambut waktu Maghrib tiba. Diskusi sore itu kami tutup dengan doa bersama, memohon kehadirat Alloh SWT agar pariwisata bisa segera pulih kembali, Amin Yra.
Kembang Kuning adalah contoh desa wisata yang dapat membuktikan bahwa dengan kekompakan semua elemen masyarakatnya telah mampu merubah wajah desa ini menjadi desa kebanggaan Lombok Timur.
Tidak salah kalau memang desa ini adalah jawaranya desa wisata se Nusantara dan menjadikan Lombok Timur sebagai Kabupaten Desa Wisata Handal di Indonesia.
Terus maju Kembang Kuning, terus berprestasi dan mensejahterakan masyarakatnya dengan Pariwisata.
Maturtampiasih