Lensamandalika.com – Sekretaris Daerah (Seda) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) Lalu Firman Wijaya membantah bahwa rencana pengambilan pinjaman di PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 200 Miliar adalah untuk pembiayaan pembelian sepeda motor untuk Kepala Dusun (Kadus).

“Terlalu jauh beranggapan kalau kita ngutang untuk beli motor kadus dan masa kita beli motor lewat utang. Ini untuk jalan karena ini jenisnya pinjaman PEN daerah,’’ kata Firman, Jumat (20/8) kemarin.

Ditegaskannya, pinjaman tersebut dihajatkan untuk menopang laju pembangunan, terutama infrastruktur jalan. Utang itu dilakukan mengingat adanya kebijakan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI terkait pinjaman PEN Pemda jadi salah satu alternatif pembiayaan bagi daerah.

“Kita sedang ajukan (utang, red) dan ini bukan lewat persetujuan dewan karena ini bentuknya program pinjaman PEN daerah. Jadi ini menu khusus dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. Makanya ada program PEN daerah ini yang kemudian kita ajukan ke PT SMI,” terangnya.

Pihaknya berani memastikan bahwa tidak ada permasalahan kedepan meski pemda tidak melalui persetujuan dewan untuk melakukan pinjaman ke PT SMI itu. Menurutnya, Pemda boleh hanya sekadar memberitahukan saja usulan tersebut tanpa melalui proses persetujuan wakil rakyat.

PT SMI saat ini, Kata Firman, sedang melakukan penilaian terhadap usulan pemda tersebut. Namun tidak dijelaskan secara detail kapan dilakukan pengusulan dan kapan usulan tersebut akan dicairkan.

“Kita usulkan Rp 200 miliar, karena ada program PEN ini. Jadi program dari Kemenkeu yang disalurkan dari PT SMI untuk pinjaman guna pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya. (red/lm)