Lensamandalika.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sepakat melakukan kerjasama dengan Traveloka untuk mengembangkan potensi pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama itu dilakukan di Pendopo Gubernur NTB, Kamis (17/2/2022) yang dilakukan secara langsung oleh Gubernur NTB DR H Zulkieflimansyah, MSc dengan Vice President Public Policy and Government Relations Traveloka Widyasari Listyowulan.

Kerjasama tersebut mencakup sisi promosi, pemasaran dan juga dukungan pengembangan ekonomi kreatif dan juga desa-desa wisata yang ada di NTB.

Kepala dinas pariwisata NTB, Yusron Hadi yang dikonfirmasi Lensa Mandalika menjelaskan bahwa kerjasama tersebut untuk memperluas jejaring semua pihak utk kontribusi memajukan wisata Lombok-Sumbawa mengingat kedepan akan semakin banyak gelaran event internasional akan berlangsung di NTB yang membutuhkan kolaborasi maksimal dengan segenap potensi lokal.

Event internasional terdekat di NTB adalah L’Etape Tour de France yang akan dilaksanakan pada 18-20 Februari 2022 dan akan disusul dengan MotoGP pada 18-20 Maret mendatang.

DIkatakan Yusron, saat ini terdapat 23889 kamar penginapan yang ada di seluruh NTB dan baru terisi sekitar 45% untuk event MotoGP.

“Masih banyak penginapan yang tersedia. Paket-paket berwisata bundling dengan menonton motoGP akan menjadi paket menarik. Traveloka dengan kekuatan pasar yg dimiliki bisa membantu kita agar penginapan yg belum terisi bisa terjual,” kata Yusron.

“Selain Traveloka, Pemprov NTB akan melakukan kerjasama dengan red doorz untuk meningkatkan standarisasi dan Hospitality penginapan terutama homestay yang jumlahnya sangat banyak,” imbuhnya.

Menyinggung soal harga kamar penginapan yang melonjak naik menjelang gelaran MotoGP, Yusron mengatakan bahwa saat ini Pemprov NT sudah menerbitkan Peraturan Gubenur tentang penyelenggaran usaha jasa akomodasi.

Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan suasana yang baik dalam setiap event internasional, kepastian kepada masyarakat terkait harga penginapan dan juga membuka kesempatan lebih luas masyarakat untuk menonton event internasional.

“Di dalam Pergub Sudah diatur bahwa pada zona dimana event berlangsung masih diperkenankan maksimal kenaikan tarif kamar hingga tiga kali, kemudian zona yang lebih luar dua kali. zona terjauh dari area event kenaikan maksimal 1 kali dari harga normal,” jelas Yusron.

Mengenai kenaikan harga tersebut, Yusron menekankan harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan, pengembangan atraksi dan paket berwisata yang ditawarkan oleh penginapan tersebut.