Lensamandalika.com – Sebuah toko pakaian di Batujai, Kecamatan Praya Barat kecolongan dengan aksi oknum pelanggan yang tidak terpuji. Oknum pelanggan tersebut memanfaatkan momen ketika toko sedang ramai dengan melakukan pembayaran menggunakan uang palsu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Marhayani, pemilik toko pakaian Anik Collection Batujai. Kejadian tersebut dialaminya pada Jumat (27/5/2022) yang lalu.

“kemarin saya kena jebakan supertrap, ini saya dapat uang palsu. Nggak tau siapa yang belanja karena keadaan toko memang lagi ramai sekali,” ungkapnya.

Dikatakannya, uang palsu pecahan seratus ribu rupiah itu terlihat mirip sekali dengan asli. Namun begitu, setelah diperiksa kembali dan disandingkan dengan uang asli pecahan yang sama, akhirnya diketahui uang tersebut adalah uang palsu.

“Sekilas memang asli sekali keliatannya. Uang palsu ini memang terlihat lebih glossy ketimbang uang aslinya yang cenderung doff,” katanya.

Ditambah lagi, ungkap pengusaha kain Songket itu, benang pengaman uang asli timbul, sedangkan uang palsu tidak.

Dirinya mengimbau agar para pedagang lebih memperhatikan lagi uang pembayaran yang dibawa oleh pelanggan agar kejadian yang dialaminya tidak dialami oleh orang lain.

“Harus diperhatikan betul bestie, jangan sampai kecolongan. Saya juga ngga tau apakah motifnya sengaja atau tidak, atau mungkin pelanggan saya itu tidak tahu kalau uangnya uang palsu, yang jelas harus cermat,” sarannya.

Agar tidak terulang kejadian yang sama, dia berniat untuk melengkapi tokonya dengan alat pemeriksa uang, agar keamanannya benar-benar terjamin.

Cara cek keaslian uang

Keaslian uang rupiah bisa dilakukan dengan cara 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.

Berikut ini cara mengecek keaslian uang melansir Indonesia.go.id:

1. Dilihat

Langkah pertama adalah melihat perubahan warna benang pengaman pada uang. Lihat benang pengaman pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000, atau perisai logo Bank Indonesia (BI) pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000. Cari juga angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000, serta gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.

2. Diraba

Langkah berikutnya adalah meraba permukaan uang. Pada uang rupiah asli, akan terasa kasar pada sejumlah bagian mata uang. Uang asli saat disentuh akan terasa kasar pada bagian gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.

Bagi penyandang tuna netra yang bisa meraba kode tuna netra (blind code). Terdapat kode yang bisa diraba di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nominal dan keaslian uang rupiah.

3. Diterawang

Setelah dilihat dan diraba, langkah berikutnya adalah mengangkat uang dan mengarahkannya pada cahaya. Ketika diterawang, akan ditemukan gambar pahlawan, atau gambar ornamen pada peceahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh.

(red/lm)