Lensamandalika.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin serius melakukan pencegahan masuknya virus corona, terlebih melalui destinasi-destinasi wisata. Hari ini (18/3/2020), akan dilaksanakan Aktifitas pembersihan destinasi dan sosialisasi dampak virus corona di 3 gili
Sebelum terjun ke Lokasi, Pasukan yang terdiri dari berbagai unsur ini melakukan apel gelar pasukan untuk menjelaskan titik sterilisasi dan pembagian tugas.
Giat tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur NTB didampingi oleh Bupati Lombok Utara, dan Kapolda NTB. Pelaksanaan sterilisasi di Destinasi 3 Gili yakni Meno, Air, dan Trawangan (Matra) dilakukan dengan membagi pasukan menjadi tiga untuk ditempatkan langsung di 3 lokasi.
Sterilisasi di Gili trawangan akan dilakukan bersama Satuan Brimob Polda NTB, sedangkan di Gili Meno, dan Gili Air akan ditangani oleh Polres Lombok Utara bersama BNPB, Dinas Kesehatan, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bangsal. Kegiatan di Mulai di Halaman Pelabuhan Bangsal pada pukul 09.00 Wita dan akan selesai sekitar pukul 13.00 Wita dengan titik kumpul selesainya acara tetap di pelabuhan bangsal.
Dalam sambutannya, Gubernur NTB, DR. Zulkieflimansyah menyampaikan agar wabah ini tidak lantas membuat masyarakat terlampau panik, takut dan kehilangan akal sehat.
“Menteri di Brazil dan Monaco sempat terpapar virus ini, namun tetap sehat. Artinya belum pasti kena virus ini bisa sakit atau langsung meninggal. Virus ini tidak perlu ditakuti kalau kalau kita menjaga agar daya tahan tubuh tetap kuat. Untuk itu, kita harus tetap Berolahraga, makan makanan yang bergizi, serta istirahat yang cukup,” paparnya.
Gubernur sangat menyayangkan adanya mis komunikasi yang terjadi sehingga memunculkan isu bahwa 3 gili akan ditutup sementara. Hal tersebut menyebabkan banyak turis yang memilih untuk meninggalkan destinasi unggulan provinsi NTB ini
“Sampai saat ini belum ada yang positif terkena corona di NTB, Kita sangat bersyukur kalau memang betul tidak ada. Namun harus tetap berhati hati, jangan sampai sudah ada yang positif, namun belum ketahuan,” lanjutnya.
“Kita mempertimbangkan ekonomi dan pariwisata, namun perlu diperhatikan tradisi kita di NTB ini, sering salam-salaman, berkumpul bersama. Kalau satu tertular virusnya, ini akan berdampak pada yang lainnya. Terlebih nanti di bulan Ramadhan, banyak keluarga kita yang pulang bekerja dari luar negeri, tentu kita harus mengantisipasi hal terburuk yang bisa saja terjadi,” imbuhnya.
Baca Juga: Hanya Pembatasan Akses Masuk, Gili Matra Tetap Buka Untuk Wisatawan
Gubernur juga menjelaskan bahwa tidak ada lockdown untuk 3 gili, namun pemerintah akan lebih selektif untuk turis-turis yang datang baik dari bandara ataupun pelabuhan, terlebih ada ribuan wisatawan yang datang ke 3 gili menggunakan fastboat dari Bali.
“SDM kita terbatas, begitupun dengan peralatan kita, apalagi bali sudah ada yang terdeteksi positif virus corona, Kita tidak mau mengambil resiko. Oleh karena itu, yang datang dari Bali dengan fastboat kita tutup sementara, sehingga bukan berarti semua gili di tutup, bahkan alhamdulillah tidak ada yang terkena virus. Jadi mumpung sudah di gili, lebih baik tidak usah keluar, karena relative lebih aman,” terangnya.
Gubernur yang akrab dengan panggilan Bang Zul itu berharap agar upaya pemprov bisa maksimal, sehingga pariwisata tetap berjalan normal seperti biasa namun tetap dengan kehati-hatian dan kewaspadaan. (red/_dwr)