Pemerintah Arab Saudi memprediksi kasus penderita virus corona di negara itu bisa mencapai hingga 200 ribu orang. Untuk mencegah prediksi tersebut jadi kenyataan, Saudi meminta warga untuk menaati imbauan pemerintah.

Diberitakan Reuters, hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Saudi Tawfiq al-Rabiah dalam pernyataannya di televisi. Sejauh ini di Saudi ada 2.795 penderita corona dengan 41 kematian. Secara global, corona telah menjangkiti lebih dari 1,3 juta orang.

Al-Rabiah memaparkan empat penelitian oleh para ahli yang menunjukkan angka penderita virus corona di Saudi akan meningkat drastis antara 10 ribu hingga 200 ribu orang dalam beberapa ke depan.

Al-Rabiah menyerukan masyarakat Saudi untuk tetap menaati imbauan pemerintah, termasuk mematuhi jam malam, tidak berkumpul, social distancing, serta tidak keluar rumah.

“Saat ini kita berada di tengah momen yang menentukan sebagai sebuah masyarakat untuk meningkatkan tanggung jawab dan kontribusi bersama demi menghentikan penyebaran pandemi,” kata Al-Rabiah.

Rabiah mengatakan jam malam selama 24 jam di Madinah dan Makkah perlu dilakukan karena ada orang-orang yang menyepelekan bahaya corona, meninggalkan rumah, dan berkumpul. Di beberapa kota, jam malam dimajukan dari pukul 15.00 dari yang sebelumnya pukul 19.00.

Al-Rabiah mengatakan, mempertahankan kurva penderita corona saat ini hingga 4 sampai 12 bulan ke depan akan mencegah ambruknya fasilitas kesehatan di Saudi, seperti yang telah terjadi di berbagai negara.

Langkah ketat yang dilakukan Saudi lainnya adalah menutup penerbangan hingga menutup gerbang Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, serta menangguhkan umrah. Pelaksanaan ibadah haji tahun ini juga terancam batal, pemerintah Saudi telah meminta negara-negara untuk tidak dulu menyelesaikan kontrak akomodasi haji.

(Red/lensamandalika.com)

Baca juga artikel lainnya: