Scitech [Lensamandalika.com] – Di bulan Ramadhan ini, ada sebuah asteroid dengan lebar sekitar 1,9 kilometer yang bakal melintas dekat Bumi. Tapi tak perlu khawatir, sebab benda langit itu diperkirakan tidak akan berbenturan dengan planet yang kita huni ini.
Asteroid yang dimaksud adalah 52768 (1998 OR2), yang pertama kali menampakkan diri pada 1998. Pada Rabu, 29 April 2020, nanti atau menginjak hari ke-6 bulan Ramadhan, ia akan menempuh perjalanan 6,3 juta kilometer dari Bumi, lalu bergerak dengan kecepatan 31.319 kilometer per jam.
Itu masih 16 kali lebih jauh dari jarak antara Bumi dan Bulan.Menurut lembaga antariksa AS, National Aeronautics and Space Administration (NASA), asteroid 1998 OR2 akan menimbulkan dampak besar yang cukup memberikan efek secara global, jika benda langit itu menabrak Bumi.
“Fitur topografi berskala kecil yang tampak seperti bukit dan pegunungan di salah satu ujung asteroid 1998 OR2 membuatnya sangat memesona secara ilmiah,” kata Anne Virkki, kepala radar planetary di Arecibo Observatory, seperti dikutip CNN.
Observatorium Arecibo adalah fasilitas Yayasan Sains Nasional yang dikelola oleh University of Central Florida, AS.
#TeamRadar and the @NAICobservatory staff are taking the proper safety measures as we continue observations. This week we have been observing near-Earth asteroid 1998 OR2, which looks like it's wearing a mask! It's at least 1.5 km across and is passing 16 lunar distances away! pic.twitter.com/X2mQJCT2Qg
— Arecibo Radar (@AreciboRadar) April 18, 2020
Selama pandemi COVID-19 merebak, para ilmuwan di Arecibo tetap melakukan tugasnya. Sejalan dengan physical distancing yang diterapkan, mereka membatasi jumlah ilmuwan dan operator radar di fasilitas itu, dan mereka mengenakan masker selama melakukan pengamatan.
Asteroid itu diklasifikasikan sebagai objek yang berpotensi berbahaya karena lebih besar dari 152 meter dan berada dalam jarak 8 juta kilometer dari orbit Bumi. Para ahli di Arecibo dapat memonitor asteroid dan menggunakan pengamatan untuk menentukan jalur mereka di masa depan, tujuannya untuk melihat apakah asteroid berisiko terhadap Bumi atau tidak.
“Pengukuran radar memungkinkan kita untuk mengetahui lebih tepat di mana asteroid akan berada di masa depan, termasuk pendekatan penutupan masa depan ke Bumi,” kata Flaviane Venditti, seorang ilmuwan penelitian di observatorium.
“Pada 2079, asteroid 1998 OR2 akan melewati Bumi sekitar 3,5 kali lebih dekat dari tahun ini, jadi penting untuk mengetahui orbitnya secara tepat.”
1998 OR2 mungkin menjadi asteroid besar yang diperkirakan akan melintas dekat Bumi dalam dua bulan ke depan, tapi ia bukan yang terbesar yang pernah ada. Gelar asteroid terbesar jatuh kepada 3122 Florence (1981 ET3), yang sempat melintas dan nyaris mengenai Bumi pada 1 September 2017 lalu. Asteroid 1981 ET3 akan muncul lagi pada 2 September 2057 mendatang.
Selain 1998 OR2, masih ada asteroid lain yang juga akan mendekati Bumi dalam waktu dekat dan masih bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) beberapa waktu lalu menyajikan fakta menarik yang diperoleh dari Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA soal Asteroid 2016 HP6.
LAPAN menyebutkan, asteroid tersebut akan mendekati Bumi pada Kamis, 7 Mei 2020, pukul 21.48 Universal Time. Sementara untuk wilayah Indonesia bagian Barat, asteroid itu akan mendekati Bumi pada 8 Mei 2020, tepatnya Pukul 2.28 WIB. Jaraknya 4,33 jb (jarak Bulan) atau 1,66 juta kilometer dengan kecepatan relatif 5,72 kilometer per detik ketika mendekati Bumi. Asteroid itu dikategorikan sebagai asteroid Apollo. (Lensamandalika)