Lensamandalika.com – Sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemudi transportasi pariwisata di Selong Belanak yang dilarang mengangkut wisatawan viral di media sosial facebook.

Video tersebut diunggah oleh pemilik akun Tojongwae, Rabu (12/12/2023) kemarin. Hingga saat ini, video tersebut telah dilihat sebanyak 29 ribu kali, dibagikan sebanyak 212 kali dan mendapatkan 263 Komentar.

“Hati-hati teman-teman driver yang di Pariwisata, dilarang jemput tamu sendiri di Selong Belanak,” begitu keterangan video yang diunggah pemilik akun Tojongwae itu.

Pada video itu tampak beberapa warga tengah marah-marah karena diduga seorang driver dari luar Selong Belanak akan menjemput tamu dari tempat menginap.

“Setiap mau ngantar tamu di Selong Belanak ini, terus kalian bilang sudah ada paketnya. Paket apa maksudnya, ada banyak juga mobil di Selong Belanak ini. Begitu aja alasannya setiap mau jemput tamu,” kata seorang laki-laki kepada pengemudi transportasi tersebut sambil marah-marah.

Sejumlah warga Selong Belanak itu juga mengklaim bahwa sudah ada aturan mengenai transportasi untuk wisatawan di kawasan pariwisata Selong Belanak. Cekcok tersebut terus berlanjut hingga akhirnya barang-barang tamu yang sudah dinaikkan ke dalam mobil kembali diturunkan karena akan berganti kendaraan.

Pengemudi dari luar Desa Selong Belanak melalui video tersebut mengaku terkejut karena baru mengetahui ada aturan terbaru mengenai penjemputan tamu. Padahal sebelumnya, dirinya juga kerap mengantar jemput tamu di wilayah Selong Belanak. Pada saat kejadian, dirinya hendak menjemput tamunya yang menginap di Villa Sakura.

Dia akhirnya meyakinkan kepada tamu yang akan dijemputnya bahwa akan diantarkan oleh driver lain dari Selong Belanak.

“Saya jadi supir sudah 20 tahun, baru kali ini saya mendapat perlakuan seperti ini. Sebelum-sebelumnya saya juga sering mengantar jemput tamu di Selong Belanak, tapi tidak pernah diperlakukan seperti ini,” kata pengemudi yang belakangan diketahui bernama Tablik itu.

Sejumlah pengguna media sosial menyayangkan hal tersebut kembali terjadi. Peristiwa serupa memang kerap terjadi di beberapa daerah pariwisata di Lombok. Pengusaha transportasi setempat melarang driver dari daerah lain untuk menjemput tamu.

Driver luar hanya diberikan kesempatan untuk mengantar tamu, sedangkan untuk penjemputan menjadi hak pengusaha transportasi di lokasi pariwisata tersebut.

“Merusak citra pariwisata di depan tamu, padahal barang-barang tamu sudah dinaikkan ke mobil. Kalau mau marah, silahkan kepada sesama driver, jangan marah di depan tamu. Nanti orang malah jadi kapok datang kesana. Kalau mau mendapatkan tamu, ikutilah cara orang, bikin website dan lain-lain” tulis pemilik akun Wiranata Lalu.

“Tidak sopan sekali bapak-bapak itu, kenapa marah-marah di depan tamu. Nanti bisa sepi lagi pengunjungnya,” tulis pemilik akun Nia Zaen Malik.

“Dasar nggak tau malu, nggak punya malu orang-orang yang melarang itu,” tulis Lalu Yasir Melonk.

“Tamu dapat pengalaman yang luar biasa mengerikan. Promosi secara tidak langsung akan terjadi dari mulut ke mulut untuk cerita testimoni yang buruk terhadap pengelolaan dan keadaan pariwisata Lombok. Seharusnya diajak diskusi diluar pengelihatan dan pendengaran tamu guna kebaikan bersama terutama nama baik wisata setempat,” tulis pemilik akun Agus Supriawan. (red/lm)