Lensamandalika.com – Bukan hanya tentang alamnya yang indah, Lombok juga memiliki banyak tradisi masyarakat yang unik dan terus dilestarikan dan menjadi event yang menyedot antusias setiap tahunnya.
Salah satunya adalah bekerase, tradisi unik warga Desa Wisata Aiq Bual untuk menangkap ikan beramai-ramai bersama warga setempat. Ada yang berbeda untuk gelaran bekerase tahun ini, panitia membuka kesempatan untuk masyarakat umum, bukan hanya warga Desa Aiq Bual untuk mengikuti event menangkap ikan secara berjamaah dan gratis.
Ketua Panitia Bekerase Desa Aiq Bual, Hairul Anam mengatakan bahwa khusus tahun ini, event Bekerase terbagi menjadi dua, yaitu untuk kategori anak-anak usia SD-SMP, dan untuk usia dewasa dimulai umur SMA.
“Kemarin ada arahan dari Bapak Kepala Desa Aiq Bual agar acara ini lebih meriah dengan kita mengakomodir semua usia, katanya kepada Lensa Mandalika, Jumat (13/12/24) di Embung Bual, lokasi acara bekerase.
Secara harfiah, terangnya, bekerase berasal dari kata bahasa Sasak, bekerise yang artinya memperbaiki.
“Memperbaiki diri, lingkungan, dan masyarakat yang saat ini telah memasuki musim penghujan, dan dalam waktu beberapa bulan lagi, kita juga akan memasuki bulan puasa,” jelas Hairul Anam yang juga ketua Pokdarwis Aiq Bual.
Diungkapkannya, acara bekerase kali ini tidak hanya berisi menangkap ikan bersama-sama saja, namun juga ada acara hiburan yang akan menampilkan penyanyi Risa dua dan tembang-tembang apik dari Cilokak Aksilarasi.
“Untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, kami juga menyediakan stand-stand makanan dan minuman. Ada juga warga yang membuat sorok (jaring bertangkai untuk menangkap ikan) dan dijual kepada peserta,” ungkapnya.
“Selama 3 hari rangkaian acara bekerase ini, kami rasakan perputaran ekonomi masyarakat cukup besar. Terlebih event bekerase tahun ini sudah menjadi kalender event pariwisasta Kabupaten Lombok Tengah,” imbuhnya.
Kedepan, dirinya berharap agar event bekerase ini bisa lebih meriah lagi dan bisa menghadirkan bukan hanya wisatawan lokal dari sekitar Lombok saja, namun juga memantik kedatangan wisatawan domestik hingga mancanegara.
“Ini saya rasa sama uniknya dengan event Bau Nyale, cuma bedanya di Selatan kita nangkepnya nyale, disini kita menangkap ikan,” kelakarnya.
Dikatakannya, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Aiq Bual secara pelan tapi pasti akan terus berupaya menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pariwisata untuk membangun ekonomi desa.
“Sekarang alhamdulillah pelan-pelan masyarakat sudah mulai terbuka, awalnya sebagian masyarakat masih memandang pariwisata ini dengan konotasi yang negatif,” bebernya.
Kaitan dengan potensi, Desa Aiq Bual kata Hairul Anam adalah Hutan Kemasyarakatan yang dikelola masyarakat dengan menanam 70% jenis pohon buah-buahan, dan 30% sisanya untuk kayu-kayuan.
“Ini tentu untuk menggairahkan masyarakat dalam menjaga dan melindungi kelestarian hutan,” jelasnya.
“Adapun arah pengembangan atraksi wisata lainnya di Desa Aiq bual seperti camping ground, outbond dan atraksi lainnya yang nanti mengarah ke bumi perkemahan,” pungkasnya.
Untuk sahabat Lensa Mandalika yang tertarik mengikuti event bekerase, menangkap ikan secara gratis, bisa langsung berkunjung pada puncak acara Bekerase pada Minggu (15/12/2024) di Desa Wisata Aiq Bual, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah. (red/lm)
Keterangan gambar: Masyarakat antusias mengikuti tradisi bekerase, menangkap ikan beramai-ramai di Embung Bual, Desa Aiq Bual Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah (Foto: Dok.Pemprov NTB)