Lensamandalika.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih, Lalu Muhammad Iqbal tampaknya tak ingin menunda-nunda untuk langsung bekerja.
Meski pelantikan kepala daerah hasil Pilkada serentak baru akan dilaksanakan pada 7 Februari 2025 mendatang, Lalu Iqbal langsung tancap gas membahas program-program strategis untuk NTB bersama sederet menteri kabinet merah putih.
Setelah sebelumnya melakukan pertemuan dengan menteri perhubungan dan menteri pemuda dan olahraga, terbaru mantan duta besar Indonesia untuk Turki iku bertemu dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga menteri agama Nasaruddin Umar.
Pada pertemuan yang dijadwalkan pada Kamis, (12/12/24) itu, Lalu Iqbal secara langsung meminta dukungan kebijakan Kementerian ATR/BPN dalam berbagai program prioritas pembangunan di NTB.
Dikatakannya, pada kunjungan yang ia sebut dengan kunjungan teman lama itu, Lalu Iqbal dan menteri ATR/BPN secara khusus membahas tata ruang di Mandalika dan kawasan-kawasan yang menjadi target pembangunan kawasan khusus di masa mendatang.
“Kita sinergikan apa-apa yang menjadi kepentingan pemerintah pusat dan daerah, ” ungkapnya.
Selanjutnya pada Jumat (13/12/24), Lalu Iqbal melanjutkan kunjungan dengan bertemu Men Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto. Pada pertemuan yang berlangsung hangat sembari makan siang itu, Airlangga memuji Lalu Iqbal sebagai orang yang unik. Sudah jadi Duta Besar, namun mau jadi Gubernur.
“Pak Menko sampaikan saya dianggap unik. Sudah jadi dubes kok mau jadi gubernur. Tapi akhirnya berhasil,” katanya, Jumat (13/12) di Jakarta.
Bersama Menko Airlangga, dirinya membahas jalan port to port Lembar-Kayangan untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas barang maupun penumpang.
“Pak Menko memberikan dukungan,” ucapnya.
Selain soal jalan, sambungnya, keduanya juga membahas kemungkinan mendirikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang perikanan dan pariwisata yang diprakarsai oleh pemerintah daerah.
“Pak Menko jelaskan secara hukum ini bisa dilakukan namun belum pernah ada pemda yang melakukannya,” ucapnya.
Dia mengaku bersyukur dalam pertemuan itu Menko Airlangga memiliki komitmen kuat untuk membantu semaksimal mungkin. Hal tersebut tentu akan menjadi kesempatan emas untuk pengembangan NTB ke depan.
Rangkaian safari Lalu Iqbal bertemu menteri kabinet merah putih berlanjut ke Kementerian Agama yang dipimpin oleh Prof Nasaruddin Umar, Sabtu (14/12/24). Ekonomi kummatan serta kemandirian Pondok Pesantren (Ponpes) menjadi bahasan serius mereka.
Lulusan Ponpes Assalam, Surakarta itu mengungkapkan, hal-hal yang berkaitan dengan isu keummatan perlu dibahas lebih serius. Dengan begitu, nantinya program keummatan dapat tepat sasaran.
“Saya senang sekali mendapat dukungan dan apresiasi dari Pak Prof Nasaruddin Umar (Menag),” katanya.
Diungkapkannya, pertemuan bersama Menag membahas langkah memajukan institusi pendidikan keagamaan, mengingat peran pendidikan agama cukup vital untuk kemajuan daerah dalam mendidik dan menyiapkan kader berkarakter baik untuk Provinsi NTB di masa depan.
“Tidak kalah penting juga membahas kemandirian pesantren dan ekonomi pesantren,” bebernya.
Lebih lanjut, sejalan dengan program Iqbal-Dinda yang mendorong generasi muda NTB dalam ambil peran dalam pembangunan di NTB, maka santri-santriwati juga dapat ikut terlibat.
“Untuk menuju Indonesia emas 2045, dari pesantren juga harus kita siapkan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, LMI juga menyinggung posisi Kanwil Kemenag di Provinsi NTB, posisinya sebagai salah satu pilar pemajuan umat dan pesantren di NTB.
‘NTB bukan hanya provinsi seribu masjid, tapi juga seribu pesantren,” ucapnya.
Dikatakannya, di Provinsi NTB lebih banyak siswa pesantren ketimbang sekolah negeri. Pesantren menjadi elemen penting untuk mencerdaskan masyarakat NTB.
“Dari sejarah bangsa ini jelas sekali peran dari pondok pesantren untuk kemajuan,” tegasnya.
Sementara itu, Menag Prof Nasaruddin Umar memandang Lalu Muhammad Iqbal memiliki wawasan, pengalaman, dan reputasi yang baik untuk memimpin NTB.
“Saya kenal (LMI) selama ini, saya yakin dapat memajukan ummat di NTB. Kemenag siap memberikan dukungan penuh bagi niat baik Pak Iqbal memajukan umat,” katanya. (red/LM)