Ditengah wabah corona, warga Pengengat Kecamatan Pujut semakin selektif terhadap aktiftas keluar masuk Desa, salah satunya truk sampah yang terus menerus hilir mudik silih berganti keluar masuk ke area Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Batu Putik.
Warga setempat menyoal kebijakan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang menghimbau warganya untuk tetap diam dirumah, namun nyatanya tetap dibuat khawatir terlebih dengan semakin tingginya intensitas truk pengangkut sampah di TPA Sekitar tempat tinggal mereka.
Puncaknya pada selasa pagi (31/3/2020) warga Desa Pengengat memblokade jalan masuk menuju TPA yang mengakibatkan truk-truk pengangkut sampah tidak bisa melanjutkan aktifitas pembuangan sampah di TPA yang menurut warga setempat sudah over capacity.
Alhasil, truk-truk sampah dengan gunungan limbah rumah tangga berbagai jenis harus menepi dan parkir di pinggir jalan. Sebelumnya, warga setempat juga sempat membuat supir truk sampah balik kanan lantaran mengangkut sampah tanpa penutup atas dan palang pintu.
“Pemerintah jangan beralasan tidak ada dana terus, kemarin-kemarin pas perencanaan mereka ngapain. Kami tidak mau tau soal itu, Tolong di tembok biar anjing tidak leluasa berkeliaran membawa sampah kemana-mana, baunya juga sangat mengganggu,” ungkap Lalu Ambang yang kebetulan bertempat tinggal disekitar TPA tersebut.
“Dinas Lingkungan hidup juga sudah seringkali berjanji akan mengurus TPA ini, namun nihil. Kami sudah lelah mendengar janji-janji tanpa realisasi,” ungkap warga lainnya.
Menyikapi hal tersebut, Polisi dari Sektor Kecamatan Pujut langsung turun menemui masyarakat dan pihak pemerintahan Desa Pengengat guna mengajak duduk bersama agar mendapatkan jalan tengah dari permasalahan tersebut.
Syamsudin, Pejabat Kepala Desa Pengengat menyampaikan bahwa pihaknya sudah tidak bisa lagi membendung masyarakat. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah dan dinas terkait bisa membantu pihak desa agar segera mengurus TPA Batu Putik dengan baik.
“Masyarakat komit tidak akan blokade sampai ada bukti nyata keseriusan pemerintah mengurus TPA ini. Masyarakat juga khawatir dengan berbagai penyakit yang kemungkinan timbul, Terlebih semakin maraknya kabar mengenai penyebaran virus Corona belakangan ini,” paparnya. (red/RAW)
- Banyak Survey dinyatakan Hoax, Tim Rohmi Firin tetap Optimis menangkan Pilkada NTB
- 1,6 Juta Suara Jadi Modal Kuat Iqbal-Dinda Menangi Pilgub NTB
- Perkuat Ketahanan Pangan, Polda NTB Tanam Padi dan Jagung Bersama Warga
- Hasil Lelang Merchandise MotoGP Mandalika Dukung Penanganan Stunting dan Pemberdayaan Warga
- Kampanye Akbar Iqbal-Dinda dibanjiri pendukung, serukan perubahan untuk NTB lebih baik