Mataram – Penyebaran virus corona di NTB belakangan ini sudah marak menunjukkan adanya penularan melalui transmisi lokal. Seseorang tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit, tidak ada riwayat kontak erat dengan pasien positif, tapi tiba-tiba memiliki gejala dan ternyata positif terpapar corona.
Sekretaris Daerah Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi melalui keterangan resminya, Senin (12/5/2020) menyebutkan sudah ada beberapa daerah dengan status sebagai daerah dengan transmisi lokal terutama di Kota Mataram, Kabupaten Lombok barat dan
Kabupaten Lombok Timur sehingga sangat sulit untuk diketahui bagaimana penularan Covid-19 terjadi.
Terbaru, Satu pasien positif corona asal Lombok Tengah, diduga tertular corona melalui transmisi lokal. Pasien tersebut terdata sebagai pasien nomor 340, an. Tn. R, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah.
H Lalu Gita menyebutkan, pasien tersebut tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 juga tidak memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 dan saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Praya dengan kondisi baik
Meski masih ada ditemukan sebagian kecil masyarakat yang belum menggunakan masker, berdasarkan pantauan kegiatan sosialisasi dan edukasi wajib menggunakan masker yang dilakukan di titik-titik keramaian, H Lalu Gita mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat telah secara sadar menggunakan masker dalam aktivitasnya.
“Oleh karenanya mari kita semua saling mengingatkan pentingnya penggunaan masker sebagai salah satu ikhtiar memutus penularan wabah Covid-1,” pintanya.
Menurut H Lalu Gita, dengan selalu memakai masker dalam setiap aktivitas apapun di luar rumah juga merupakan salah satu cara yang paling efektif mencegah penularan covid-19 selain menjaga pola hidup bersih dan sehat, selalu cuci tangan dengan sabun pada air mengalir serta saling menjaga jarak (physical distancing).
“Maskermu melindungiku dan maskerku melindungimu,” imbuhnya.
Kaitannya dengan kepatuhan masyarakat menggunakan masker dalam beraktifitas diluar rumah, Ia mengapresiasi hal tersebut dan menyampaikan terima kasih serta penghargaan kepada seluruh masyarakat yang telah secara disiplin dan bersama-sama mematuhi protokol pencegahan Covid-19.
Terkait terinfeksinya seseorang oleh virus corona, Ia mengimbau dan mengingkatkan seluruh warga NTB bahwa penyakit tersebut bukanlah suatu aib sehingga tidak perlu mengucilkan atau menghakimi jika ada warga yang terjangkit.
“Kita semua tidak ingin penyakit ini menimpa diri kita dan orang-orang terdekat yang kita sayangi. Oleh karenanya, jika ada diantara saudara-saudara kita yang positif Covid-19 hendaknya tidak dikucilkan,” imbaunya.
Menurutnya, yang perlu dilakukan masyarakat adalah dengan bergotong royong dan saling membantu jika ada warga sekitar yang terkonfirmasi positif corona.
“Justeru kita semua harus bersama-sama bergotong royong, menyemangati serta
membantu memenuhi keperluan selama masa karantina dan penyembuhannya, lanjutnya.
Lebih lanjut, untuk menghindari tertular, Ia meminta masyarakat agar terus berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Hingga Rabu (13/5/2020) siang, total kasus positif corona di NTB terdata sebanyak 344 orang, dengan perincian 126 orang sudah sembuh, 7 (tujuh) meninggal dunia, serta 211 orang masih positif dan dalam keadaan baik. (red/_dwr)