Lensamandalika.com – Kontroversi diangkatnya H. Irzani sebagai salah satu komisaris Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tidak membuatnya patah arang untuk tetap menduduki kursi prestisius tersebut.

Pro dan Kontra kian deras menghalangi pembuktiannya. Penolakan terkini datang dari Aliansi Gerbong Masyarakat Peduli Aspirasi Rakyat (Gempar) yang akan melaksanakan hearing ke Kantor Gubernur NTB pada senin (26/3/2020) mendatang.

Dari surat permohonan hearing yang beredar, Aliansi Gempar menyatakan bahwa BUMN tidak profesional dan menduga ada permainan kepentingan dibalik pengangkatan H. Irzani sebagai salah satu komisaris ITDC.

Kendati banyak pihak yang menuduhnya “titipan orang dalam”, dia tampaknya tak mau ambil pusing. Tak sedikit pula yang meragukan kompetensinya untuk menjadi salah satu orang penting pada perusahaan plat merah di bidang pembangunan kawasan pariwisata ini.

Meski jalan menjadi salah satu komisaris ITDC dipenuhi dengan rententan penolakan, dia seolah-olah tidak mau lama-lama berjarak dengan sebagian masyarakat Lombok Tengah, khusunya di Lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Sepanjang tanggal 11 Rajab 1441 Hijriah bertepatan dengan tanggal 6 maret 2020 kemarin, mantan Dosen UIN Mataram yang juga Sekretaris PBNW NTB ini melakukan safari ke beberapa daerah menyasar kelompok pemuda dan masyarakat. Safari serupa juga sempat dilakukan oleh Wakil Gubernur NTB menyikapi polemik pergantian nama bandara beberapa waktu lalu.

Beberapa agenda yang dilaksanakan hari ini diantaranya adalah menyelesaikan polemik ganti rugi lahan untuk pembangunan Sirkuit Moto GP yang beberapa waktu lalu sempat dipagari oleh warga setempat. Kepada para pemilik lahan, Komisaris Irzani memberikan opsi untuk menukar lahan warga yang berada di area sirkuit dengan lahan lain yang dimiliki ITDC.

Meski belum mendapat kesimpulan pasti mengenai ganti-rugi lahan, Komisaris Irzani melanjutkan agendanya di Desa Teruwai sekaligus melaksanakan shalat jumat disana. Ba’da shalat jumat, dia sempatkan beberapa saat untuk bertatap muka dengan jamaah dan menyampaikan kepada Pemerintah Desa setempat terkait agenda pengajian yang akan dihadiri oleh Tuang Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dalam waktu dekat ini.

Bertolak dari teruwai, Komisaris Irzani menuju Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur. Bersilaturrahim bersama masyarakat di Markas Besar Gagak Hitam, dia menjanjikan pelibatan masyarakat lokal sebagai bentuk komitmen terhadap wilayah penyangga KEK Mandalika.

Meski gagal menjadi anggota DPD RI mewakili Provinsi NTB, dia tentu belum lupa cara mendekatkan diri dengan masyarakat, karena hal tersebut tentu kerap ia lakukan dalam rangka kampanye menggaet konstituen pada pemilu serentak bulan april 2018 yang lalu.

Dari Kidang, komisaris Irzani menuju kota Praya guna menjadi narasumber pada acara diskusi Wisata KEK Mandalika bersama Himpunan Generasi Muda (HGM) Lombok tengah. Pada acara tersebut dia sampaikan mengenai tugas berat ITDC untuk menyukseskan sektor Pariwisata Indonesia.

Terlepas dari agenda-agenda diatas, tentu banyak agenda lain yang dilakoninya tanpa melalui syiar sosial media oleh para pecintanya. Ya, kini memang dia tengah naik kelas, sekelas komisaris tentu memiliki agenda harian yang amat sangat padat.

Lagipula, sosok tipikal H.Irzani sepertinya memang tidak suka membalas cibiran dengan cibiran, penolakan yang dia dapatkan dibayar kontan dengan safari rajab sebagai pembuktian bahwa dirinya pantas naik kelas. (red/lensamandalika.com)