Lensamandalika.com – Pelayanan tidak menyenangkan didapatkan oleh pasien Puskesmas Kuta, M yang merupakan warga Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Dua orang bidan berstatus honorer di Puskesmas tersebut diduga telah menelantarkan M yang mau melahirkan, Senin (2/5/2022).
Berdasarkan penuturan Mawardi yang merupakan suami pasien, setibanya M di Puskesmas Kuta, diperiksa oleh 2 bidan honorer yang sedang piket pada malam itu. Kedua bidan tersebut kemudian mengabarinya bahwa pasien sudah bukaan empat.
“Setelah pukul 01.00 dini hari, dua bidan trsebut kmbali mmberitahukn bahwa telah bukaan delapan yang menandakan semakin dekat untuk melahirkn, artinya akan buka dua lagi kemudian anak kami akan lahir,” terang Mawardi.
Alih-alih anaknya segera lahir, dua jam sejak pemeriksaan terakhir, dikatakannya keadaan pasien masih seperti biasa di bukaan delapan. Sehingga Mawardi meminta kepada kedua bidan tersebut untuk memberikan bantuan yang lebih intens agar anaknya bisa segera lahir.
“Namun ternyata tidak ada usaha sedikitpun oleh dua bidan tersebut, lalu kami meminta untuk dirujuk ke RSUD Praya, namun dua bidan tersebut tidak mau membuat surat rujukan. Karena tidak mau buat rujukan, saya minta lagi agar istri saya dibantu, tapi malah diminta untuk mencari dukun untuk merapalkan mantra,” jelasnya.
“Saya heran dong, sudah di fasilitas kesehatan tapi malah disuruh cari dukun. Bahkan anehnya lagi, kedua bidan itu mengatakan tidak bisa memberikn pertolongan yang lebih karena tempat mereka bukan klinik,” imbuhnya lagi.
Dengan pelayanan yang jauh dari memuaskan itu, dirinya mengaku sempat adu mulut dengan kedua bidan itu. Hingga akhirnya dengan kendaraan seadanya, dia bersama keluarga akhirnya membawa sendiri pasien ke RSUD Praya untuk mendapatkan pelayanan yang lebih memadai.
“Saya sangat kecewa dengan sikap dan pelayanan Puskesmas Kuta. Kalau bisa kedua bidan yang tidak patut pelayanannya itu agar diberhentikan,” harapnya.
Setelah sampai di RSUD Praya dan dilayani dengan pelayanan yang baik, anak keduanya akhirnya bisa dilahirkan dengan selamat pada 3 Mei 2022 sekitar pukul 06.20 Wita.
Kepala Puskesmas Kuta, Zainal Abidin kepada Lensa Mandalika, Selasa (3/5/2022) via sambungan telepon mengatakan bahwa dirinya telah melakukan koordinasi terkait hal tersebut dengan bidan koordinator di Puskesmas Kuta.
Menurut penilaiannya, kedua bidan yang piket pada malam itu, biasanya memberikan pelayanan yang baik kepada para pasien yang datang.
“Keduanya baik, kami selaku pimpinan selalu memberikan briefing dan mengamati secara langsung kinerja mereka. Pada malam itu menurut kabar dari bidan koordinator, pasien sudah dilayani dengan baik, dipantau oleh kedua bidan karena sudah pecah ketuban,” jelasnya.
“Mungkin ada miskomunikasi yang terjadi. Ditambah suasana panik sehingga timbul hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.
Dijelaskannya, pihaknya akan mengumpulkan bidan koordinator bersama bidan-bidan lainnya di Puskesmas Kuta termasuk kedua bidan yang piket pada malam itu untuk menggali keterangan secara langsung.
“Tiang tidak bisa menyimpulkan langsung, oleh karenanya saya juga akan meminta keterangan langsung dari pihak keluarga pasien. Saya juga tidak bisa membela teman-teman kami jika ternyata memang salah, kami harus kasih peringatan yang tegas. Tetapi jika ternyata para bidan melaksanakan pelayanan sesuai SOP, ya tentu akan kami lindungi,” pungkasnya. (red/lm)