Lensa Daerah – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah (Loteng) akhirnya turun tangan menyikapi putusnya salah satu ruas jalan kabupaten yang bertempat di Dusun Bongak Desa Tumpak Kecamatan Pujut itu.
Setelah kemarin warga setempat dibantu aparat dari Subden 3 Detasemen B Pelopor Sat Brimob Polda NTB menimbun jalan tersebut dengan batang-batang kayu dan tanah urugan agar bisa dilalui, hari ini (14/3/2020) tampak alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Loteng telah tiba di lokasi untuk membongkar kembali timbunan di badan jalan itu.
Selengkapnya: Setelah Jalan Kabupaten Terputus, Aparat Ramai-ramai Terjun Ke Tumpak
Pembongkaran dilakukan untuk membersihkan batang pohon dan tanah urugan lantaran tidak kuat menahan arus air yang diakibatkan oleh hujan deras cukup lama di sekitar tempat tersebut.
Alih-alih akan dibangunkan jembatan permanen, Warga setempat harus menelan kecewa lantaran perbaikan yang akan dilakukan hanya akan menghasilkan jembatan sementara. Pembuatan jembatan permanen akan dilakukan setelah adanya alokasi dana dari APBD Lombok Tengah sekitar bulan april mendatang.
Menyikapi hal tersebut, Tokoh Pemuda Desa Tumpak, Mawardi sangat menyayangkan tidak adanya dana cadangan dari Pemkab untuk perbaikan jalan akibat bencana ini. Dia menilai, Pemkab Loteng lamban dan setengah hati karena seharusnya bisa mengalokasikan dana cadangan untuk hal-hal urgent semacam ini.
“Kalau seterusnya Pemkab melalui Dinas PU tidak mengalokasikan dana cadangan, apa jadinya kalau terjadi musibah jalan terputus yang lebih besar sampai menimbulkan kecelakaan seperti yang terjadi pagi tadi di Dekat Sirkuit MotoGP,” geramnya.
Selengkapnya : Kontraktor Dinilai Tak Becus, Jembatan di Jalan Lintas Kuta-Awang Terputus
Pembina Forum Pemuda Tumpak (Fordatu) ini mengklaim sudah mengumpulkan masa untuk menggedor kantor dinas PUPR Loteng pada hari kamis mendatang karena jalan yang awalnya rusak ringan tersebut tidak mendapatkan perhatian pemerintah sampai akhirnya terputus total.
“Tapi tidak menutup kemungkinan kalau hanya dibersihkan dan tidak dilanjutkan dengan pembuatan jembatan permanen, hari kamis mendatang kami akan tetap menggeruduk kantor dinas PUPR dengan membawa masa dari desa-desa yang turut merasakan dampak putusnya jalan ini,” tegasnya.
“Karena jalan ini sangat penting bagi Desa Tumpak dan Desa-desa lain di sekitarnya, kami sangat berharap agar pembuatan jembatan permanen menjadi Prioritas utama dinas PUPR Loteng. Mengingat jalan ini bukan hanya menjadi jalan alternatif bagi para wisatawan yang hendak berwisata ke Pantai Mawun, Areguling dan tempat wisata lain disekitarnya, namun juga menjadi jalan utama bagi Guru-guru yang akan mengajar ke SD Tumpak dan SD Prabu. Selain itu, Pedagang dari Praya yang menjajakan barangnya di pasar Lendang Lantan Desa Tumpak juga harus menempuh perjalanan yang lebih jauh karena putar arah melewati Kuta,” tutupnya. (_dwr)