Sebuah video memilukan beredar di internet di tengah merebaknya wabah virus corona. Seorang muazin di salah satu mesjid di Kuwait menangis saat melantunkan azan. Namun lafaz azannya berbeda, menghimbau agar jemaah salat di rumah. ⁠

Muadzin melakukan perubahan lafaz azan, dari yang seharusnya “hayya ‘alasshalah” (mari kita salat) menjadi “shollu fi Rihaalikum” (shalatlah kalian di rumah). Setelah itu, ketika mengumandangkan takbir dan tahlil, suaranya bergetar, sempat terhenti sesaat.⁠

Perubahan azan ini bukan mengada-ada, melainkan termasuk dalam hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dikutip dari situs Konsultasi Syariah, dalam sebuah hadits, Nabi memerintah azan dengan perubahan lafaz di atas ketika cuaca sangat dingin atau hujan deras.

“Ibnu Umar pernah berazan ketika salat di waktu malam yang dingin dan berangin. Kemudian beliau mengatakan ‘Alaa shollu fir rihaal’ (salatlah di rumah kalian). Kemudian beliau mengatakan,’Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan mu’adzin ketika keadaan malam itu dingin dan berhujan, untuk mengucapkan ‘Alaa shollu fir rihaal’ (salatlah di rumah kalian).” (HR. Muslim no. 1632 dan Abu Daud no. 1063)

(red/lensamandalika.com)