Mataram – Selain adanya penambahan kasus positif dan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB juga menjelaskan adanya populasi berisiko terpapar Covid-19 yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT).

Populasi berisiko yang dimaksud Sekda Drs.H.Lalu Gita Ariadi, M.Si yaitu Tenaga
Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku
Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.

Angka PPTG tertinggi dengan hasil rapid test reaktif paling banyak adalah dari Jemaah Tabligh Eks Ijtima’ Gowa. Sejauh ini telah terdata dan dilakukan rapid test kepada 1.093 orang dengan hasil pemeriksaan Rapid Test reaktif sebanyak 451 orang atau 22,6% dari total keseluruhan.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di NTB Bertambah 15 Orang, Total Jadi 195

Sekda NTB yang juga ketua pelaksana harian gugus tugas percepatan penanganan covid-19 di NTB itu menjelaskan, ada sebanyak 522 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif, ODP/OTG diperiksa dengan hasil 47 orang (4,3%) reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 101 orang dengan hasil 14 orang (13,9%) reaktif.

“Semua orang dengan hasil RDT reaktif akan dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19,” Jelas Sekda H. Lalu Gita melalui rilis resmi Minggu malam (26/4/2020).

Baca Juga: NTB Gemilang, Kasus Positif Covid-19 di Peringkat 7 Nasional

Sementara itu, Gubernur Provinsi NTB, DR. Zulkieflimansyah mengungkapkan melalui status facebooknya pada 25 April lalu bahwa setengah dari hasil pemeriksaan reaktif dengan Rapid Diagnostic Test (RDT) berpotensi positif covid-19.

“Masih ada ratusan yang reaktif dan sedang diambil swab serta diperiksa, dengan kemungkinan 50% positif. Artinya minggu depan angka penderita Covid-19 di NTB sudah naik di angka 200an,” ungkapnya.

Walau demikian, kembali melalui status facebooknya pada tanggal 21 April lalu, Gubernur yang akrab disapa Bang Zul itu meminta agar masyarakat tidak lantas menyalahkan Jemaah Tablig Eks Gowa lantaran meningkatnya kasus positif covid-19 di NTB.

Baca Juga: Konsumsi 9 Buah dan Sayuran ini Agar Tidak Cepat Haus Saat Berpuasa

“Menyalahkan teman-teman JT tentu tidak tepat, dan teman-teman JT yang kebetulan pernah ke Gowa harus terbuka dan sadar bahwa Covid-19 bukanlah aib dan bisa disembuhkan sehingga tidak perlu bersikeras untuk tidak mau dites atau diperiksa,” ungkapnya.

Sampai hari ini (27/4/2020), Kasus positif covid-19 di NTB berada di angka 195 orang dengan rincian 23 orang dinyatakan sembuh, 4 orang meninggal dunia dan 168 lainnya masih dalam perawatan.

Baca Juga: Jangan Panik, Tuak Bisa Jadi Hand Sanitizer dan Penangkal Virus Corona

Secara terperinci, berikut urutan kasus positif corona di NTB:

  1. Kota Mataram = Total 71 Kasus: 2 orang Meninggal dunia, 12 orang Sembuh, 57 orang dalam perawatan
  2. Kabupaten Dompu = Total 32 Kasus: 1 orang Meninggal Dunia, 31 orang dalam perawatan
  3. Kabupaten Lombok Barat = Total 28 Kasus: 3 orang Sembuh, 25 orang dalam perawatan
  4. Kabupaten Lombok Timur= Total 21 Kasus: 5 orang sembuh, 16 orang dalam perawatan
  5. Kabupaten Bima = Total 14 kasus, seluruhnya masih dalam perawatan
  6. Kabupaten Lombok Tengah= 12 Kasus: 1 orang sembuh, 11 orang masih dalam perawatan
  7. Kabupaten Sumbawa= 10 Kasus: 1 orang sembuh, 9 orang dalam perawatan
  8. Kabupaten Lombok Utara= 3 Kasus: 1 orang sembuh, 2 orang dalam perawatan
  9. Kota Bima = 2 Kasus, seluruhnya masih dalam perawatan
  10. Kabupaten Sumbawa Barat= 2 Kasus: 1 orang meninggal dunia, 1 orang dalam perawatan

(red/_dwr)