Lensamandalika.com – Ketegangan antara dua desa, yakni Desa Ketare dan Desa Segala Anyar di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah kembali terjadi, Rabu (7/2.2024) sore.

Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini, ketegangan kembali terjadi lantaran terduga pelaku penusukan almarhum Amaq Alus, warga Dusun Penaok, Desa Segala Anyar telah berhasil diamankan polisi.

Aparat kepolisian dari Polres Lombok Tengah telah berusaha melakukan pengamanan, namun kedua kubu tetap berusaha untuk saling menyerang.

Ketua umum Blok Pujut, Rata Wijaya menyayangkan bentrok kedua desa berkepanjangan. Hal tersebut, kata Rate seharusnya bisa diredam sejak awal dengan tindakan-tindakan tegas dan terukur dari aparat kepolisian.

“Persoalannya harus dilokalisir agar efek domino dari keadaan ini bisa dicegah sedini mungkin,” tegasnya.

Hal lain yang membuat keadaan semakin panas, menurutnya lantaran banyaknya video-video kejadian yang beredar di media sosial. Kebebasan menyebarkan informasi kata Rate berpotensi semakin memperkeruh suasana.
“Kapolres perlu menyampaikan kepada kita semua terkait potensi pelanggaran UU ITE dengan menyebarkan video-video konflik,” jelas Rate sapaan akrabnya.

Selain warga setempat, imbuh Rate, kedatangan wisatawan dari dalam dan luar negeri juga terganggu dengan adanya konflik ini. Bahkan dirinya memperkirakan kerugian yang tidak sedikit akan diderita oleh pengusaha akomodasi di kawasan Mandalika.

“Oleh karena itu, untuk memastikan keamanan wisatawan yang akan ke Mandalika, Kepolisian perlu memberikan keterangan melalui jalur-jalur yang aman untuk dilewati menuju destinasi wisata,” terangnya.

Permasalahan ini, kata Rate jangan sampai dibiarkan terus berlarut-larut tanpa ada penyelesaian. Dirinya menekankan kepada pemerintah dan aparat kepolisian untuk menyelesaikan konflik ini dari akan permasalahannya.

“Kita juga perlu selesaikan ini secara adat. Perlu ada awig-awig adat mengenai konflik komunal seperti ini agar tidak terulang kembali. Kasian, kita semua kena dampak, bukan hanya desa yang bertikai saja,” pungkasnya.

Diketahui, ketegangan antara kedua desa bermula sejak 8 Desember 2023 lalu. Ketika itu, Jumat (8/12/2023) dini hari, warga Desa Segala Anyar menangkap basah pelaku pencurian lampu reklame ketika sedang beraksi.

Usut punya usut, terduga pelaku pencurian lampu reklame tersebut merupakan warga Dusun Dayen Rurung, Desa Ketare. Keluarga terduga pelaku pencurian lampu reklame yang tidak terima atas perlakuan warga Segala Anyar lantas melakukan penyerangan pada sore harinya.

Dalam perjalanannya menuju Segala Anyar, diduga beberapa oknum warga Dusun Dayen Rurung melakukan penganiayaan kepada Amaq Alus hingga menyebabkannya meninggal dunia dua minggu kemudian pasca dirawat di RSUP NTB sejak 9-19 Desember 2023. (red/lm)