Lensamandalika.com – Pelaksanaan event balap motor kelas dunia, MotoGP tinggal empat bulan lagi. Terkait hal tersebut, Solidartias Warga Inter Mandalika (SWIM) memandang pentingnya penuntasan persoalan-persoalan mendasar di sekitar kawasan demi menjaga keamanan, ketertiban, dan kondusivitas menjelang event tersebut.

Masalah pertanahan, menurut Presiden SWIM Lalu Alamin adalah yang sangat mendesak untuk diselesaikan diantaranya kepastian pembayaran lahan warga Ujung Lauk, status hukum lahan untuk masjid Al-Hakim dan lahan pengganti pemakaman umum Gunung Seong.

Dirinya menyesalkan pemerintah provinsi NTB dibawah pimpinan PJ Gubernur Lalu Gita Ariadi yang terkesan jauh dari solusi dan tidak pernah membersamai warga untuk benar-benar menuntaskan permasalahan tersebut.

“Sudah mau 3 kali MotoGP digelar di Sirkuit Mandalika, khusus persoalan pembayaran lahan warga, kami melihat PJ Gubernur tidak menjadikan ini sebagai salah satu skala prioritas untuk diselesaikan,” ungkapnya melalui keterangan tertulis kepada Lensa Mandalika, Sabtu (11/5/2024).

Diungkapkannya, PJ Gubernur saat ini tidak mengedepankan pola pemecahan masalah yang langsung turun kepada masyarakat. Sehingga menurutnya, pemerintah tidak bisa merasakan dampak dari permasalahan tersebut secara langsung.

“Kalau boleh kami sampaikan, pola-pola yang seperti ini membuat warga di kawasan Mandalika patah hati,” guraunya.

Wabilkhusus kepada ITDC selaku pengelola kawasan Mandalika, Lalu Alamin meminta agar dilakukan peninjauan kembali sejauh mana kewajiban-kewajiban dan tanggung-jawab sosialnya kepada masyarakat tempatan setelah tiga tahun Sirkuit Mandalika beroperasi.

“Kewajiban dan tanggungjawab tersebut terutama terkait dengan penyelesaian masalah-masalah pertanahan dan upaya-upaya dari pihak pengembang dalam menunaikan tanggung jawab sosial korporasi (CSR) kepada masyarakat tempatan,” jelasnya.

Peningkatan keterisian Sirkuit Mandalika, kata Lalu Alamin seyogianya berbanding lurus dengan peningkatan peluang kerja atau berusaha dan kemanfaatan ekonomi langsung yang dinikmati masyarakat tempatan.

“Kami mengeparesiasi bahwa tingkat keterisian penyelenggaran event otomotif di Sirkuit Mandalika telah lebih dari 50%. Ini berarti kerja-kerja semua pihak telah membuahkan hasil,” terangnya.

Terkait hal tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan ITDC dan MGPA mengenai langkah-langkah apa saja yang sudah dilakukan atau sedang direncanakan untuk mengkonversi peningkatan okupansi tersebut menjadi kesempatan kerja dan peluang berusaha bagi masyarakat tempatan.

“SWIM juga ingin melihat adanya keterbukaan  informasi dalam bentuk apa saja masyarakat tempatan bisa ambil bagian dalam event kelas dunia ini. Kami sudah bersurat kepada ITDC untuk berkoordinasi mengenai hal ini, insyaallah besok hari Selasa mudah-mudahan ada kabar baik,” pungkasnya. (red/lm)