Lensamandalika.com – Event Pesona Bau Nyale yang menjadi salah satu event unggulan Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk mengundang kedatangan wisatawan, pada tahun 2024 ini tidak lagi masuk dalam 110 Karisma Event Nusantara (KEN).

Hal tersebut diketahui dari keterangan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Widayat, dikutip dari Tribun Lombok, Senin (29/1/2024).

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, Widayat, mengumumkan bahwa Event Alunan Budaya Pringgasela telah berhasil melewati proses kurasi yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Proses pengajuan Event Alunan Budaya Desa Pringgasela telah dimulai beberapa tahun yang lalu, melalui kurasi tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. Total 3.450 event dari berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia ikut serta dalam proses ini.

“Alhamdulillah, Alunan Budaya Desa Pringgasela, Lombok Timur, berhasil terpilih sebagai salah satu dari 34 event nasional yang lulus,” ujar Widayat pada Minggu (28/1/2024) setelah dikonfirmasi.

Dengan statusnya sebagai event nasional, Event Alunan Budaya Pringgasela akan mendapatkan pendanaan langsung dari Pemerintah Pusat setiap tahunnya.

Widayat menjelaskan bahwa pencapaian ini melalui proses yang panjang, termasuk melalui kurasi tingkat provinsi yang mempertemukan Lombok Timur dengan kabupaten lain di NTB. Pemerintah Daerah terus mendukung dan mendorong Alunan Budaya Pringgasela hingga meraih prestasi ini.

“Kita berhasil mengalahkan Bau Nyale Lombok Tengah, dan tahun depan kegiatan Bau Nyale tidak akan menjadi event nasional lagi,” tambahnya.

Widayat menyatakan bahwa Event Alunan Budaya Desa Pringgasela kini secara resmi merupakan event nasional yang akan diselenggarakan secara profesional. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak nasional, terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata.

“Prestasi Alunan Budaya Desa Pringgasela didukung oleh berbagai sektor, termasuk UMKM, perputaran uang, dan keunikan budaya lokal, yang mengalahkan event Bau Nyale Lombok Tengah,” ucapnya.

Dia berharap bahwa keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Lombok Timur untuk aktif menggelar event budaya agar dapat mendapatkan pengakuan sebagai event nasional.

“Menurut penilaian saya, Batur Rumbuk dengan event Ragi Beleq memiliki potensi untuk diajukan kembali,” tutup Widayat.

KEN pertama kali diselenggarakan pada 2021 sebagai penyempurnaan program Calendar of Event (COE) yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Pada edisi pertamanya, KEN mewadahi 83 event terpilih dari 34 provinsi.

Pada tahun ini, 110 event budaya, seni, musi, kuliner, hingga karnaval dari seluruh daerah di Indonesia telah masuk KEN 2024 melalui kurasi yang ketat.

Untuk provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terdapat 3 event yang lolos kurasi dan terdaftar dalam KEN 2024, yaitu: Festival Rimpu Mantika (Bima), Alunan Budaya Desa (Pringgasela, Lombok Timur) dan Festival perang topat (Lombok Barat).

Pada tahun 2023 lalu, terdapat 4 event dari NTB yang lolos kurasi KEN 2023 yaitu: Festival Pesona Bau Nyale Lombok Tengah, Senggigi Sunset Jazz dan Festival Perang Topat Lombok Barat, terakhir Gili Festival Lombok Utara. (red/lm)